REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Lambatnya sambungan internet di kawasan pedesaan inggris dinilai berdampak buruk bagi pendidikan anak-anak.

Seperti dikutip bbcnews.com, Jumat (7/3), pandangan tersebut diungkapkan oleh para orang tua lewat sebuah survey yang dilakukan oleh perusahaan asuransi NFU Mutual dengan 1.500 koresponden.

Sambungan internet broadband yang lambat membuat para siswa di kawasan pedesaan menghadapi kesulitan untuk mendapatkan bahan-bahan pelajaran di internet.

Tim price dari NFU Mutual mengatakan bahwa masyarakat pedesaan tertinggal jauh di belakang karena revolusi digital mencapai momentum sehingga ada resiko nyata bagi sejumlah bisnis di pedesaan dan juga mengancam pendidikan anak-anak.

Pemerintah Inggris merencanakan sekitar 95 persen kawasan Inggris pada tahun 2007 akan bisa menikmati sambungan broadband supercepat yang berdasarkan definisi Uni Eropa minimal berkecepatan 24Mbps. Namun kini bukti nyata dari program tersebut belum sepenuhnya berjalan dengan baik.

Ikuti Whatsapp Channel Republika