REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Pakar IT, Ruby Alamsyah, menyatakan akses konten porno melalui internet di Indonesia sangat mudah sekali. Hal ini terjadi karena infrastruktur internet di Indonesia bukan single gateway. Hal ini menyebabkan pemerintah kewalahan dalam menangani situs porno yang jumlahnya sangat banyak.
Ruby menyatakan single gateway diterapkan Cina dan Korea Selatan. Di Cina misalkan, semua akses internet terpantau pemerintah. Bahkan search engine google saja tidak bisa masuk. Search engine yang dipakai adalah baidu. Semua akses internet di Cina terpantau dengan jelas. Siapapun yang mencoba mengakses situs porni akan langsung ditindak tegas. “Ini bukti pemerintah Cina sangat konsen menangani konten porno,” jelas Ruby.
Di Indonesia, menurutnya hal itu bisa saja diterapkan, asalkan, Indonesia mau menerapkan infrastruktur single gateway. Nantinya, semua akses internet akan terpantau. Semua sumber internet adalah pemerintah . nantinya, situs porno akan dengan cepat diblokir.
Saat ini Indonesia belum menerapkan sistem itu. Hal ini menyebabkan situs internet bisa masuk melalui banyak jalan ke Indonesia. Siapapun akhirnya tetap mampu mengakses situs porno. Kalaupun ada pemblokiran. Masih ada banyak situs porno lainnya yang belum diblokir.
Maraknya konten porno di Indonesia juga disebabkan minimnya SDM kejahatan siber yang dimiliki Polri. Unit ini hanya ada di Mabes Polri dan polda. Jumlah mereka terbatas. Sementara laporan yang masuk banyak. “Akhirnya banyak yang tidak tertangani,” imbuhnya.
Selain itu, masyarakat belum tentu melaporkan kepada aparat terkait keberadaan situs porno. Kalaupun dilaporkan, belum tentu segera ditindak.