Jumat 07 Mar 2014 00:03 WIB

Internet Jangan Sampai Merusak Perkembangan Anak

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pastikan anak-anak mengakses internet secara aman
Pastikan anak-anak mengakses internet secara aman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pakar teknologi informasi (TI) dari Institut Teknologi Bandung, Boy Hidayat Lubis, menyatakan orang tua jangan sembarangan memberikan fasilitas internet kepada anak–anaknya. Kemajuan teknologi adalah keniscayaan, namun demikian, jangan sampai teknologi merusak proses perkembangan anak – anak.

Dia menyatakan anak–anak tetap bisa mengakses internet dengan cara aman. Caranya, menurut Boy, perangkat keras yang digunakan mengakses internet harus dipasang perangkat lunak yang memproteksi diri dari situs dan konten porno.  “Sekarang sudah banyak,” imbuhnya kepada Republika, Kamis (6/3).

Ada software bernama netnany. Ada juga perangkat lunak lainnya yang akan lebih baik bila dipasangkan pada perangkat keras untuk anak mengakses internet. Dengan adanya perangkat itu, anak – anak dapat lebih mudah mengakses internet sesuai dengan kebutuhannya.

Mereka membutuhkan tambahan pengetahuan. Internet menjadi solusinya. Namun bagaimana mereka bisa mengakses laman pengetahuan tanpa adanya gangguan konten porno itu sangat perlu diperhatikan.

Melindungi anak dari konten porno menurutnya tidak bisa mengandalkan pemerintah. Meskipun pemerintah terus – menerus melakukan pemblokiran, tetap saja ada situs porno baru yang tumbuh semakin banyak. Hanya dengan memasukkan kata kunci yang sama sekali tidak berkaitan dengan pornografi, kemudian diklik mencari, tiba – tiba yang muncul adalah gambar porno.

Penyedia layanan juga tidak pernah membatasi penggunanya untuk mengakses konten porno. Siapapun ketika menggunakan layanan internet, dapat mengakses apapun yang diinginkan, termasuk pornografi. Hal ini dinilainya sangat merepotkan.

Dia menyatakan tidak ada salahnya dalam memberantas pornografi, Indonesia juga dapat lebih maksimal. Misal, mencontoh negara lain yang terbukti berhasil memberantas konten porno. Hal ini menurutnya dapat menjadi masukan berarti bagi kemajuan dunia informasi dan teknologi di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement