REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menguji kekuatan angin pantai selatan melalui sebuah kincir angin raksasa untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu yang direncanakan dibangun pada September mendatang.
"September tahun ini akan didirikan satu kincir di lokasi yang akan ditentukan untuk menguji kekuatan angin di kawasan pantai selatan," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul Tri Saktiyana, Jumat.
Menurut dia, pembuatan satu kincir raksasa tersebut sebagai bentuk uji coba dan simulasi sebelum didirikan sekitar 20 kincir raksasa lainnya di sepanjang pantai selatan Bantul guna pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Untuk itu, kata dia, pencarian lokasi tekanan angin tertinggi masih terus dilakukan, guna menemukan titik-titik yang setidaknya minimal memiliki gerakan dan tekanan angin yang kuat dalam waktu minimal setahun.
"Di pantai selatan tekanan anginnya berubah-ubah dari waktu ke waktu, sehingga butuh mencari lokasi tertentu untuk menemukan tekanan angin yang memiliki serial lama, berbeda dengan di Eropa yang cenderung tetap," katanya.
Menurut dia, jika lokasi yang memiliki tekanan angin yang kuat ditemukan, maka titik tersebut nantinya akan didirikan kincir raksasa berdiameter sekitar 100 meter dengan tinggi tiang 140 meter, dan selanjutnya didirikan kincir lainnya di sepanjang tujuh kilometer dari Pantai Samas hingga Sungai Progo.
Ia mengatakan pengembangan PLTB di kawasan pantai selatan itu murni dilakukan investor dari Amerika Serikat, yang diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp1,5 triliun, rencana pengembangan itu juga telah mendapat persetujuan dari pemerintah pusat.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul hanya menyediakan lahan untuk pembangunan kincir tersebut, sedangkan pengelolaan sepenuhnya dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Lahan yang digunakan hampir semuanya 'Sultan Ground' (milik keraton), dan sudah disetujui Sultan, hanya sedikit sekali lahan milik masyarakat. Pihak investor sudah komunikasi dengan warga, nantinya memakai sistem sewa," katanya.
Jika kincir-kincir itu direalisasikan, kata dia direncanakan bisa menghasilkan energi listrik sebesar 50 megawatt, dengan estimasi setiap kincir mampu menghasilkan 2,5 megawatt, yang kemudian dialirkan melalui jaringan ke seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.