Sabtu 22 Feb 2014 12:47 WIB

Microsoft Diskon Harga Windows 8.1 Hingga 70 Persen

Rep: Friska Yolandha/ Red: Muhammad Fakhruddin
Microsoft pajang Tablet Surface raksasa di London.
Foto: Mashable
Microsoft pajang Tablet Surface raksasa di London.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi dapat bersaing dengan rival-rivalnya, Microsoft Corp akan memangkas harga sistem operasi miliknya. Rencananya, Windows 8.1 akan diskon 70 persen untuk mengikis persaingan dengan Google Inc.

Produsen akan dikenakan biaya 15 dolar AS untuk lisensi Windows 8.1 dan preinstal pada perangkat dijual kurang dari 250 dolar AS. Harga normal lisensi adalah 50 dolar AS. Berdasarkan sumber yang dekat dengan program ini, diskon berlaku untuk seluruh produk. Tidak ada pembatasan ukuran atau jenis perangkat.

Persaingan dengan Google dan Apple Inc memaksa Microsoft menurunkan harga sistem operasi miliknya. Selain itu, Microsoft juga mengalami penurunan pendapatan dan keuntungan terbesar sepanjang tahun lalu.

Dengan menawarkan insentif pada pembuat komputer perseonal (PC), Microsoft memperkirakan dapat meningkatkan pangsa pasarnya di pasar tablet dan mencegah pengguna Windows untuk migrasi ke Chromebooks, notebook yang menjalankan sistem operasi Google.

Dilansir Bloomberg, Sabtu (22/2), Microsodt tengah mempercepat pengembangan dan pengenalan perangkat baru. Perusahaan yang baru saja mengangkat Satya Nadella sebagai kepala eksekutif perusahaan (CEO) baru ini memerlukan perangkat dengan sistem operasi yang lebih murah.

Sayangnya, juru bicara Microsoft Julia Kelly-Echeverio menolak berkomentar terkait rencana pemangkasan harga ini.

Awal tahun ini, Microsoft menyatakan telah menjual lebih dari 200 juta lisensi Windows 8 sejak program ini diluncurkan pada Oktober 2012. Sayangnya, program ini tidak begitu laku di pasaran bila dibandingkan dengan Windows 7.

Penjualan komputer global telah turun di level terendah sepanjang sejarah. Diperkirakan penurunan akan terus berlanjut di tengah gencarnya perusahaan teknologi mengembangkan tablet dan smartphone. Sehingga, PC tidak lagi diperlukan. Penjualan PC sepanjang tahun lalu turun 10 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement