REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Akuisisi WhatsApp oleh Facebook senilai 19 miliar dolar AS disebut sebagai langkah strategis dari jejaring sosial terbesar di dunia itu, meskipun harganya gila-gilaan, kata para analis seperti dikutip AFP.
Kesepakatan hari Rabu waktu setempat itu membuat Facebook dapat memasuki pasar berkembang dan yang terpenting adalah membuat aplikasi pesan bebas biaya itu tidak dikuasai Google. "Kendati kesepakatan itu sangat mahal, kami kira itu adalah logika strategis yang menarik," kata Shebly Seyrafi pada FBN Securities.
Seyrafi menyebut WhatsApp telah memberi Facebook manfaat besar karena aplikasi ini digunakan luas di negara-negara seperti Brazil, Afrika Selatan dan China.
"Facebook akan mendapat manfaat dari integrasi yang lebih baik yang akan membuat Facebook semakin mengikat di samping mendorong pertumbuhan secara internasional dan di mobile," kata dia.
Harga saham Facebook sempat turun namun kemudian naik 2,3 persen untuk ditutup pada 69,63 dolar AS. Akuisisi ini terdiri dari 12 miliar dolar AS saham Facebook dan 4 miliar dolar AS dana tunai, ditambah 3 miliar dolar AS saham Facebook untuk para pendiri dan karyawan WhatsApp.
Analis Stephen Ju dari Credit Suisse menyebut akusisi ini masuk akal dari sudut pandang jangka panjang.
"Kami pandang ini adalah langkah ofensif untuk mendapatkan saham tambahan dari waktu yang dicurahkan konsumen yang semestinya menjadi peluang tambahan untuk dikomersialkan," kata dia seperti dikutip AFP.
Youssef Squali dari Cantor Fitzgerald menyebut Facebook bisa menggunakan WhatsApp untuk menciptakan semacam layanan telekomunikasi baru yang tidak ada sebelumnya.
"Mengingat WhatsApp saat ini merupakan layanan pesan mobile lintas platform, maka tampaknya akan mewaralaba menjadi gerbang ke panggilan global dan solusi video dari waktu ke waktu yang secara dramatis memperluas potensi keuntungannya," kata dia.