Rabu 19 Feb 2014 00:51 WIB

Orang Tua dan Guru Jangan Gaptek

A teenager surfs the internet on his laptop. (file photo)
Foto: Antara/Sahlan Kurniawan
A teenager surfs the internet on his laptop. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pejabat Kemenkominfo menyarankan agar orang tua dan guru tidak gagap teknologi alias gaptek mengingat media digital termasuk internet sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan anak dan remaja di Indonesia.

"Internet telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari anak-anak dan remaja di Indonesia, diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan mereka dalam kaitannya dengan keamanan berinternet," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Gatot S. Dewa Broto di Jakarta, Selasa (19/2).

Menurut dia, orang tua dan guru harus mengawasi dan mendampingi anak-anak mereka dalam aktivitas digitalnya dan terlibat di dalamnya. Salah satu cara sederhana, contohnya orang tua dapat menjadi 'teman' di akun jejaring sosial anak, karena di sinilah anak-anak dan remaja 'bermain' di dunia maya.

"Di sini orang tua dapat bergabung dan berkomunikasi secara intensif dengan anak- anak untuk menciptakan lingkungan yang aman dan positif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka di dunia cyber," katanya.

Gatot juga menekankan pentingnya sosialisasi, pendidikan Iiterasi maupun pelatihan. Hal itu karena pemahaman penggunaan dan keamanan media digital sangat penting terutama dari perspektif anak-anak dan remaja, sebelum merancang program-program informasi tentang keamanan digital.

"Termasuk memahami tentang cara mereka mengartikan dan menggunakan teknologi digital, komunikasi secara online dan perilaku berisiko atau tidak aman," katanya.

Gatot juga meminta agar pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap keamanan isi internet (ISP dan pemerintah) untuk meningkatkan keamanan konten atau proteksi sehingga dapat menjadikan dunia maya sebagai ruang yang aman dan positif bagi anak-anak dan remaja untuk hidup dan tumbuh.

Selain itu, ia menilai perlunya perhatian khusus untuk memberikan informasi bagi anak dan remaja tentang risiko bahaya yang mungkin timbul dari pertemuan langsung dengan seseorang yang baru dikenal dari dunia maya. "Para orangtua dan guru perlu mengetahui dan terlibat dalam program keamanan digital bagi anak dan remaja," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement