Kamis 06 Feb 2014 16:44 WIB

Anak-Anak Lebih Pintar Main Smartphone Daripada Mengikat Tali Sepatu

Rep: Niken Paramita Wulandari/ Red: A.Syalaby Ichsan
Anak bermain gadget
Foto: AP
Anak bermain gadget

REPUBLIKA.CO.ID, Kehadiran teknologi tidak hanya berhasil meracuni kalangan dewasa dengan berbagai kemudahannya. Anak-anak pun kita tak bisa dipisahkan dari banyaknya perkembangan teknologi. Tak jarang bahkan kemajuan teknologi membawa dampak yang positif.

AVG, sebuah perusahaan keamanan perangkat lunak komputer, mensurvei sebanyak 6.017 orang tua di Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Spanyol, Republik Ceko, Australia, Brasil, Kanada dan Selandia Baru untuk melihat seberapa dekat hubungan anak-anak dengan dunia digital.

Hasilnya menunjukkan, anak-anak dua tahun lebih cepat menjadi pengguna media online dibanding sebelumnya. Bisa jadi ini menjadi salah satu catatan pertama anak-anak. Menurut para orang tua, seperti yang dilansir Huffingtonpost, 89 persen dari anak usia 6-9 tahun sudah aktif bermain online.

Secara internasional, 46 persen anak-anak menghabiskan banyak waktu di situs Webkinz atau Penguin Club dibanding aktivitas online lainnya. Selain itu, 65 persen anak menghabiskan lebih dari dua jam waktunya untuk berselancar di dunia maya setiap minggu.

Amerika Serikat bahkan memiliki catatan waktu yang lebih panjang, yakni 12 persen anak-anak menghabiskan lebih dari 10 jam per minggu. Lebih dari itu, temuan menarik lainnya adalah 66 persen anak usia 3-5 tahun sudah bisa bermain komputer. Sementara, hanya 58 persen diantaranya yang bisa menaiki sepeda.

Sebanyak 38 persen direntang usia tersebut juga sudah mampu menulis nama mereka secara lengkap. Sementara 14 persen diantaranya bahkan sudah mampu mengikat tali sepatu mereka (keterampilan yang biasanya dikuasai oleh anak usia 6 tahun).

Fakta lain juga menunjukan, 47 persen anak usia dini ini mampu mengoperasikan smartphone. Orang tua juga melaporkan 26 persen anak tahu bagaimana membuat sarapan mereka sendiri.

Jika digunakan dengan tepat, teknologi bagi anak-anak tentu bisa bermanfaat dan menjadi sarana pembelajaran alternatif, mempertajam kemampuan kognitif dan bahkan bisa menjadi batu loncatan bagi anak dimasa mendatang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement