Selasa 28 Jan 2014 14:00 WIB

Dominasi Samsung Kalahkan Apple

Rep: Friska Yolandha/ Red: Joko Sadewo
Smartphone Samsung Galaxy S4
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Smartphone Samsung Galaxy S4

REPUBLIKA.CO.ID, FRAMINGHAM -- Satu miliar smartphone telah dikapalkan ke seluruh dunia sepanjang 2013. Jumlah ini meningkat 38,4 persen bila dibandingkan dengan 2012 dan mencapai rekor terbaru sepanjang sejarah.

Lembaga riset International Data Corporation (IDC) menyatakan, sepanjang 2013 jumlah smartphone yang telah dikapalkan mencapai 1,004 miliar unit. Jumlah ini merupakan 55,1 persen dari total pengiriman ponsel di sepanjang 2012.

"Pertumbuhan yang kuat membuktikan popularitas lanjutan smartphone sepanjang 2013," ujar Manajer Riset tim ponsel IDC, Ramon Llamas, dalam keterangannya, Selasa (28/1). Pengiriman smartphone pada 2011 mencapai 500 juta unit dan meningkat dua kali lipat dalam dua tahun. Hal ini menunjukkan tingginya permintaan dan kuatnya strategi penjualan pembuat smartphone.

Ponsel pintar besutan Samsung Electronics Co masih mendominasi pasar. Meskipun menderita penurunan laba, Samsung telah mengapalkan 313,9 juta unit atau 31,3 persen dari total pengiriman smartphone di seluruh dunia. Rival beratnya, Apple Inc, menempati posisi kedua dengan volume pengiriman 153,4 unit atau 15,3 persen.

Apple tampaknya menjadi satu-satunya perusahaan teknologi non-Asia yang menguasai pangsa pasar smartphone dunia. Buktinya, peringkat ketiga dicapai perusahaan Cina Huawei Technologies Co dengan pangsa pasar 4,9 persen dan Lenovo Group Ltd sebesar 4,5 persen. Posisi keempat diisi LG Electronics Inc dengan pangsa pasar 4,8 persen.

Pangsa pasar Samsung tercatat tumbuh dibandingkan 2012, yaitu 30,3 persen. Sedangkan Apple terpaksa menelan pahit penurunan pangsa pasar sepanjang 2013, yaitu dari 18,7 persen.

Direktur Program IDC Ryan Reith mengatakan, tren yang mendorong pertumbuhan smartphone di seluruh dunia adalah perangkat layar besar dan harga murah. Dua kriteria inilah yang membuat penjualan ponsel pintar vendor Cina melesat.

Ponsel murah bukanlah segmen atraktif yang mencuri perhatian. Namun data IDC menunjukkan porsi smartphone murah sangat mendorong pertumbuhan volume. "Pasar seperti Cina dan India bergerak cepat di mana smartphone seharga 150 dolar AS laku terjual," kata Reith.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement