REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta adalah ibu kotanya tweet, begitu laporan dari Reuters seperti dinukil dari Quartz. Tak heran twitter kini menjadi komoditas bisnis baru di Indonesia. Bagi pengguna media sosial berlogo si burung biru ini, uang bisa mengalir dari cuit-cuit di linimasa.
Reuters menyebut bagi pengguna twitter di Indonesia yang mempunyai follower 2000, mereka bisa mendapatkan uang 21 USD atau sekitar Rp 250 ribu per tweet. Tarif ini biasa diberlakukan jika saat macet atau jam-jam sibuk.
Cara-cara marketing di twitter yang mulai populer di Indonesia bisa dianggap ilegal di AS. Pasalnya dewan perdagangan AS menuntut setiap orang, termasuk blogger, terbuka soal pendapatan jika ada mengatakan sesuatu.
Sementara di Indonesia, seorang komedian, Ernest Prakasa contohnya secara gamblang memasang jasa promo di akunnya, Rp 7 juta untuk 10 tweet promosi sebuah produk.
Sebanyak 64 persen orang Indonesia memiliki akun di twitter. Bandingkan dengan penduduk Amerika Serikat yang hanya 36 persen. Pangsa pasar yang baru membuat bisnis tweet kini bukan hal yang aneh di tanah air.
Salah satu alasan kenapa twitter begitu populer di negeri ini adalah mudahnya orang Indonesia mengakses media sosial ini di ponsel murah. Memang uniknya, terdapat hubungan terbalik antara penetrasi iPhone dan twitter di sebuah negara.