Sabtu 18 Jan 2014 16:00 WIB

Laptop Pertama Seluruhnya Open Source Nyaris Hadir

Laptop open source Proyek Novena rancangan  Sean Cross dan Bunnie Huang
Foto: BUNNIE HUANG
Laptop open source Proyek Novena rancangan Sean Cross dan Bunnie Huang

REPUBLIKA.CO.ID, Apakah laptop Anda aman? Dalam era penyadapan meluas oleh NSA dan banyak badan intelijen lain, apakah Anda benar-benar yakin mesin yang Anda pakai aman? Apakah setiap bagian yang ditanam dirancang untuk menangkal serangan dari penjuru web?

Pertanyaan itu sepertinya lahir dari paranoia. Cuma, pengungkapan terkini dari mantan kontraktor NSA, Edward Snowden menunjukkan kita sah dan berhak menjadi paranoid dalam urusan satu ini.

Banyak orang bekerja untuk memastikan software dalam laptop cukup aman. Pekan ini misal, Mozilla menyeru kepada para insinyur di penjuru dunia untuk mengaudit sumber kode pemrograman browser web mereka, berharap sekaligus membuktikan bahwa mesin browser mereka tidak 'terkontaminasi' oleh NSA atau badan intelijen lain.

Anda juga masih bisa meyakini keamanan sistem operasi seperti Linux yang juga open source, dengan mata tak terhitung yang selalu mengawasi kode-kode software tersebut.

Tapi bagaimana dengan perangkat keras dalam laptop Anda? Apa yang berlangsung di semua sirkuit mungil dalam motherboard? Atau firmware yang mengendalikan motherboard dan juga bagian-bagian sekunder lainya? Mereka yang pasti adalah closed source. Seluruh isi bumi tidak bisa membantu Anda bila menyangkut perangkat keras.

Alasan itulah Sean “xobs” Cross dan Bunnie Huang merintis gagasan yang mereka sebut, Proyek Novena, membuat dan merakit laptop rumahan dengan perangkat keras open source!

Apa maksudnya? Perangkat keras ini memiliki spesifikasi yang bebas dibeli oleh siapa pun. Tentu saja kedua geek itu juga ingin bersenang-senang. Huang mengaku, "Kami ingin belajar hal baru sekaligus membuat sesuatu yang bisa digunakan setiap hari."

Cross dan Huang adalah pendiri di Sutajio Ko-Usagi, perusahaan perangkat keras berbasis di Singapura. Keduanya bertemu saat bekerja di Chumby, perusahaan pemasok alat-alat koneksi internet yang didirikan oleh Huang. Tahun-tahun sesudah itu mereka bekerja untuk proyek perangkat keras pesanan tak terhitung, merentang mulai open source Safecast untuk konter Geiger hingga pengendali robot Kovan

Terakhir, dalam acara Chaos Computer Congress di Jerman, duo tersebut mendemonstrasikan kepada tuan rumah soal kerentanan keamanan yang mereka temukan dalam berbagai kartu memori SD.

"Motherboard, bord baterai, dan juga display adapter board didesain seluruhnya dari kain," papar Huang mengenai mesinnya, si Novena. "Setiap jejak PCB dibuat langsung oleh tangan saya," katanya lagi.

Mereka juga mendesain casing, dan termasuk beberapa komponen yang bisa dicetak lewat printer tiga dimensi. Alih-alih menggunakan firmware tertutup, mereka menggunakan open source Das U-Boot.

Menurut Huang, keduanya berencana melakukan penggalangan dana massal untuk membiayai laptop dalam versi lebih ramah pengguna. Sementara, Anda bisa melihat spesifikasi dan desain casing mereka project’s wiki dan merakit laptop Anda sendiri.

Memang mesin itu bukan laptop tercepat dan mudah dijinjing ke mana-mana. Dilengkapi dengan RAM 4GB dan prosesor ARM, mungkin Anda seperti menemukan ponsel, atau tenaga netbook rata-rata saat ini. Hanya saja ukuran dan berat laptop terjangkau ini seperti jaman lampau. "Memang bukan bulu," ujar Huang.

Hanya saja meski Novena tak memiliki unsur modernitas, tapi mesin ini sangat serius dalam transparasi. "Bila Anda melihat sesuatu mencurigakan di perangkat keras, anda memiliki peluang untuk mengeceknya dan melihat di referensi skematik untuk mengetahui apakah itu serius atau tidak," papar Huang. Dalam kata lain, Anda bisa mengecek NSA backdoors, apakah ia sedang mengakses komputer Anda atau tidak.

Cuma tak semua bagian perangkat keras dalam Novena tipe open source. Layar, papan ketik, hard drive, soket listrik dan prosesor semua dibeli dari toko dan didayai lempeng baterai dari RC yang sudah dimodifikasi.

Saat ini Novena mungkin yang paling mendekati laptop open source meski ada pula opsi lain. Bagi mereka yang masih belum mau meninggalkan kartu grafis tertutup, ada beberapa desain laptop lain bisa dibuat sendiri yang menggunakan Raspberry Pi board open source. Juga mereka yang ingin di luar kebiasaan, maka bisa pula mencoba Gluglug, tipe Thinkpad x60 yang sudah dikostumisasi dengan firmware open source bernama Coreboot.

Tentu saja tidak ada satu pun dari mesin tersebut yang mampu berkompetisi dalam urusan gaya dan tenaga bila dibanding MacBook Air, tapi setiapnya menawarkan sesuatu yang mungkin tak akan pernah disajikan Apple: nyaris seluruh kendali terhadap laptop Anda sendiri.

Bukan sesuatu yang Anda inginkan? Anda melewatkan sesuatu yang menarik dan menyenangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement