Rabu 15 Jan 2014 14:11 WIB

Forbes Masukkan Anak Muda Yordania di Daftar "30 Under 30"

Nakhweh
Foto: nakhweh.org
Nakhweh

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Seorang aktivis internet Yordania dimasukkan dalam daftar pengusaha sosial terkemuka di dunia untuk kategori di bawah umur 30 oleh majalah Forbes.

The Jordan Times melaporkan, Kamel Asmar menang secara aklamasi untuk karyanya melalui situs www.nakhweh.org, sebuah jejaring web relawan sosial di dunia Arab.

Asmar, bersama 29 pengusaha sosial media global lainnya dimasukkan dalam daftar itu, termasuk dua Arab lainnya, dari Mesir dan Bahrain.

Untuk mempersiapkan daftar "30 Under 30" pengusaha sosial untuk 2014, staf Forbes mengumpulkan dan meriset lebih dari 100 aplikasi, setelah itu calon dipresentasikan kepada sebuah panel hakim yang memilih pemenang, menurut majalah itu.

"Nakhweh" mempunyai arti "ksatria atau keinginan untuk membantu orang yang membutuhkan". Nakhweh.org mendorong jiwa kesukarelawanan di Yordania sejak tahun 2009. Media ini menghubungkannya dengan peluang pekerjaan sosial di Inggris.

Sebagai sebuah karya sosial kemasyarakatan (LSM), cakupan situs ini diperluas untuk mencapai sebagian besar negara-negara Arab.

Bagi Asmar, inisiatif ini merupakan kombinasi "gairah pribadi untuk memberi" dan latar belakang teknis untuk memastikan bagaimana dua pihak "menyatu".

Tujuan utama dari Nakhweh.org adalah untuk menyebarkan kesadaran dan semangat kesukarelawanan di antara individu-individu di Yordania dan dunia Arab, katanya dalam sebuah wawancara telepon.

Pada 2013, Nakhweh meluncurkan "direktori pertama kerja sosial di dunia Arab" dan menjadikannya sebagai "jaringan kesukarelawanan dan pembangunan pertama di daerah tersebut", menurut pernyataan dari LSM itu.

Tahun ini, organisasi itu meluncurkan "Al Deewan", sebuah pendanaan sosial (crowdfunding) dan proyek relawan online untuk memperluas database relawan dengan memasukkan orang-orang dari seluruh negara Arab.

Asmar kini berencana menyediakan jasa kepada perusahaan yang mempunyai program volunter terhadap karyawannya untuk menjadi sukarelawan dalam kegiatan di seluruh Yordania dan dunia Arab.

"Pada awalnya, Nakhweh tidak begitu mudah," katanya kepada The Jordan Times.

Media sosial tidak terlalu populer atau luas digunakan di dunia Arab pada tahun 2009, katanya. Dia menambahkan bahwa konsep menjadi pengusaha berbasis web ditolak oleh masyarakat pada awalnya.

"Tapi setelah revolusi media sosial, orang-orang mulai sadar pentingnya media sosial dam menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Perusahaan ini mampu berdiri sendiri kemudian dan membuat acara."

Kesukarelawanan, menurut Asmar, lebih kepada gaya hidup daripada karir.

"Setiap orang memiliki sesuatu untuk diberikan, jadi selalu ada hubungan dua arah," katanya, mengutip salah satu relawan terbaiknya, Rabi Zureikat, pendiri Zikra, yang berusaha untuk menjembatani kesenjangan antara komunitas perkotaan Yordania dengan komunitas terpinggirkan untuk saling bertukar sumber daya dan keterampilan.

Di tingkat lokal, Asmar adalah penerima penghargaan Raja Abdullah II untuk kategori Inovasi dan Hasil Karya Pemuda  tahun 2011, menurut pernyataan Nakhweh.

Di level internasional, ia menerima Ashoka Fellowship untuk kategori pengusaha sosial pada tahun 2012.

"Saya bangga menjadi warga Yordania yang masuk dalam daftar tersebut," kata majalah itu mengutip pernyataannya.

"Sektor kewirausahaan sosial di Yordania pasti sangat menjanjikan dan saya banyak terinspirasi oleh banyak teman-teman yang membuat perubahan Yordania yang menjadi panutan bagi para sesama pemuda dan wirausahawan sosial global."

sumber : The Jordan Times
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement