Selasa 14 Jan 2014 03:31 WIB

Telkom: ICT Permudah Pelaku Usaha UKM

Telkom
Foto: Telkom Indonesia
Telkom

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk terus mendorong pelaku usaha kecil dan menengah untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam mendukung kegiatan bisnisnya, terutama untuk masuk ke pasar global.

Direktur Enterprise and Business Telkom Muhammad Awaluddin saat peluncuran "Small Medium Enterprise (SME) Indonesia Bisa", di Sidoarjo, Jatim, Senin, mengatakan UKM memiliki kontribusi besar dalam menopang perekonomian Indonesia, namun belum sepenuhnya mendapat sentuhan teknologi informasi.

"Padahal penerapan teknologi informasi akan mempermudah para pelaku bisnis SME atau UKM dalam menjalankan usahanya dan mempercepat mereka untuk bisa go global," katanya.

Ia menjelaskan program SME Indonesia Bisa adalah program pengelolaan 100 sentra UKM di seluruh Indonesia melalui penyedia solusi ICT secara mudah, murah dan manfaat.

Program ini telah diawali sebelumnya melalui "pilot project" secara terbatas pada 2013 dengan menggarap 20 sentra UKM di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Serang, dan Karawang.

"Telkom semakin fokus dalam menggarap pasar bisnis UKM. Target kami 500.000 pelaku UKM bergabung pada tahun 2014 dalam program IndiPreneur," ujar Awaluddin.

Ia menambahkan peluncuran program SME Indonesia Bisa dilatarbelakangi keinginan Telkom untuk mendukung program pemerintah dan pelaku UKM dalam modernisasi dan meningkatkan kompetensi bisnis.

"Kami meyakini bahwa dengan memanfaatkan ICT, UKM akan semakin produktif, inovatif dan kreatif sehingga akan memiliki daya saing dalam menghadapi globalisasi serta meningkatkan kontribusi UKM dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia," tambahnya.

Dari 100 sentra UKM yang terpilih dalam program SME Indonesia Bisa, sekitar 70 persennya diharapkan dapat menikmati layanan berbasis voice dan sms (seluler Telkomsel) dan 30 persen lainnya memanfaatkan aplikasi.

Deputy Executive General Manager Divisi Telkom Timur, Bagyo Nugroho, menambahkan kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu daerah dengan potensi UKM terbesar di wilayah kerjanya dari Jawa Tengah sampai Papua, sehingga perlu mendapatkan pendampingan secara serius.

"Kami akan fokus per triwulan dalam menggarap SME sesuai dengan skala prioritas dari sisi ukuran dan pemahaman terhadap teknologi informasi," katanya didampingi General Manager Telkom Jatim Tengah Timur, M Nasrun Ihsan.

Pada triwulan pertama akan lebih fokus ke industri tas dan koper, dilanjutkan industri batik, sepatu sandal dan bordir pada triwulan kedua. Kemudian triwulan ketiga ke industri bandeng asap, ikan asin dan ikan asap, serta sisanya akan digarap di triwulan keempat.

Menurut ia, Telkom menargetkan 100 persen UKM yang ada di Sidoarjo dapat dimasukkan ke dalam "directory service", dengan harapan akan memudahkan mereka yang sudah "go online" untuk menjalankan aktivitas bisnis dan siap bersaing di pasar global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement