REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN —- Kegundahan masyarakat akibat kenaikan harga gas elpiji non subsidi menginspirasi SMKN 1 Bawen, Kabupaten Semarang menyiapkan bahan bakar alternatif. Sekolah ini mengaku siap memfasilitasi jika masyarakat membutuhkan bahan bakar alternatif berupa arang briket berbahan enceng gondok.
“Berapapun masyarakat kami siap memenuhi. Tentunya bertahap karena kami tidak memproduksi secara massal,” ungkap Kepala Sekolah SMKN 1 Bawen, Jumeri, Ahad (5/1).
Ia mengungkapkan, arang briket enceng gondok ini merupakan hasil inovasi teknologi tepat guna yang digagas siswa SMKN 1 Bawen, Putra Adi Setiawan (18), Septia Cahyo Adi (18) dan Dika Nasabu (18). Hasil inovasi untuk mengurangi gulma air tawar di danau Rawapening ini telah diujicobakan.Selain menghasilkan inovasi berup pakan ternak (sapi dan ayam) juga mampu dihasilkan arang briket.
Terkait dengan kesulitan masyarakaat yang mulai kesulitan mendapatkan gas elpiji bersubsidi, pihaknya siap memproduksi massal arang briket enceng gondok ini sebagai bahan bakar alternatif. Apalagi teknologi terapan ini memang diperkenalkan untuk masyarakat. “Kami siap memberdayakan siswa- siswa kami, untuk membantu masyarakat. Apalagi bahan bakunya juga melimpah di kawasan Rawapening,” tambah Jumeri.