Jumat 06 Dec 2013 10:37 WIB

Wow, Weltmuseum Wien Simpan 12.000 Artefak Indonesia

Sirus megalitikum di Gunung Padang, Cianjur
Sirus megalitikum di Gunung Padang, Cianjur

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Weltmuseum Wien Austria hingga saat ini menyimpan sekitar 12.000 benda artefak dari berbagai daerah di Indonesia dengan usia paling tua sekitar abad ke-17, kata kurator untuk Kepulauan Asia Tenggara Weltmuseum Wien Jani Kuhnt-Saptodewo.

"Koleksi disimpan dan dirawat dengan baik. Yang tertua ada wayang klitik dari abad ke-17. Belum lama ini, jatilan, lukisan kaca, dan 'kuluk' tarian topeng ireng dari Magelang juga menjadi koleksi kami," katanya di Magelang, Kamis (5/12) malam.

Jani mengatakan hal itu, di sela menghadiri lokakarya seni pertunjukan oleh sekitar 50 pekerja seni Jakarta, kerja sama Institut Kesenian Jakarta dengan Komunitas Lima Gunung (Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Ia menyebutkan sejumlah koleksi lain museum itu, seperti keris, alat tenun, panci, sendok, tali ikat kapal, anyaman keranjang, keramik, dan alat masak.

Berbagai benda koleksi museum itu, katanya, antara lain berasal dari Kalimantan, Maluku, Jawa, Bugis, dan Lampung.

"Berbagai benda artefak yang ada dokumentasi budaya, mulai tahun 1870," katanya.

Berbagai benda artefak berasal dari Indonesia itu, katanya, pada masa lalu, umumnya sebagai hadiah dari kolektornya kepada Kaisar Austria.

Bahkan, katanya, pelukis Raden Saleh (1807-1880) pernah memberikan 43 benda berupa patung ukuran kecil kepada Kaisar Austria. Raden Saleh adalah diler pertama Indonesia untuk museum itu.

Ia menilai masyarakat dunia yang menyaksikan koleksi Indonesia di museum yang sebelumnya bernama Museum fur Volkerkunde itu, pada umumnya memberikan apresiasi.

"Masyarakat dunia kagum dan bisa mengerti berbagai benda artefak dari Indonesia. Beberapa benda itu, sekarang justru sudah tidak dikoleksi lagi di Indonesia," katanya.

Jumlah koleksi museum yang berasal dari berbagai kepulauan di Asia Tenggara sekitar 20.000 benda, sedangkan total koleksi berasal dari berbagai negara mencapai sekitar 300.000 benda, antara lain Jepang, China, Tibet, Afrika Utara, Brasil, dan Indonesia.

"Banyak koleksi dari Indonesia karena banyak ahli budaya (sejak masa penjajahan, red.) yang masuk," katanya.

Pihaknya pada 2013 memulai pameran permanen berbagai koleksi Indonesia di museum itu, agar Indonesia semakin dikenal masyarakat dunia, kata Jani Kuhnt-Saptodewo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement