Jumat 06 Dec 2013 00:03 WIB

Ancaman Peperangan Siber Makin Nyata, Prajurit TNI-AL Harus Siap

 Presiden SBY didampingi Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono berada di atas tank amfibi LVT-7A1 Marinir TNI AL, ketika melakukan pendaratan pada Latgab TNI di Pantai Banongan, Situbondo, Jatim, Jumat (3/5).  (Antara/Eric Ireng)
Foto:
Presiden SBY didampingi Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono berada di atas tank amfibi LVT-7A1 Marinir TNI AL, ketika melakukan pendaratan pada Latgab TNI di Pantai Banongan, Situbondo, Jatim, Jumat (3/5). (Antara/Eric Ireng)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) II Padang, II Kolonel (PM) Widhy Sutedjo menyatakan, prajurit TNI-AL dituntut untuk mampu mengatasi kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas.

"Tugas-tugas yang diemban TNI AL ke depan akan semakin komplek, ancaman yang dihadapi cenderung non konvensional dan mengarah pada peperangan siber (cyber Warfare) yang dapat mengalahkan lawan tanpa diketahui dari mana asalnya," katanya dalam upacara Hari Armada Republik Indonesia (RI) di Padang, Kamis.

Menurut dia, Untuk menghadapi tantangan tersebut, TNI Angkatan Laut terus mengembangkan kekuatannya agar menjadi suatu kekuatan yang handal dan disegani melalui program pembangunan pemenuhan kekuatan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF) secara konsisten dan berkesinambungan.

"Dalam proses pemenuhan kekuatan pokok minimum (MEF), dilaksanakan pengembangan organisasi dan pembangunan alutsista, untuk pengembangan organisasi dilaksanakan validasi organisasi yang bertujuan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien,dengan merencanakan tiga komando armada di bawah komando pertahanan laut," tambahnya.

Sedangkan untuk pembangunan alutsista dilaksanakan pengadaan industri dalam negeri untuk memberikan dampak positif guna mewujudkan kemajuan dan kemandirian alutsista nasional. alutsista yang sedang dibangun dari luar negeri antara lain kapal selam kapal multi role light fregate (MRLF), kapal PKR kapal Hidros, kapal latih dan tank amfibi.

Dari dalam negeri di bangun kapal patroli, kapal cepat rudal kapal bantu cair minyak, trimaran, kapal angkut tank dan pesawat udara.

"Selain itu agar memelihara alutsista dengan memperhatikan keselamatan personel dan materiil pada setiap pelaksanaan tugas yang diemban guna mendukung program zerro eccident," tambahnya.

Ia mengatakan, TNI Angkatan Laut akan dibawa menuju Angkatan Laut kelas dunia (World Class Navy ) guna menyejajarkan TNI Angkatan Laut dengan Angkatan Laut negara-negara maju.

"Untuk membangun Angkatan Laut kelas dunia yang diutamakan adalah membangun karakter Individu, satuan maupun organisasi TNI Angkatan Laut secara utuh dan menyeluruh," katanya.

Menurut dia, pedoman dalam pelaksanaan tugas kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Laut agar meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan disiplin dedikasi dan loyalitas dengan berpedoman kepada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI, Sebelas Azas kepemimpinan, Tri Sila TNI Angkatan Laut dan Panca Prasetya Korpri," tambahnya.

Di samping itu dalam rangka meningkatkan hubungan internasional, lanjut Widhy, TNI Angkatan Laut dalam waktu dekat akan melaksanakan latihan multilateral yang melibatkan Angkatan Laut negara sahabat, serta simposium keamanan maritim internasional (International Maritime Security Simposium), yang akan terdampak pada penilaian strategis baik di kawasan regional maupun internasional.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement