REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menurut ahli genetika, manusia merupakan makhluk hibrida, yang muncul sebagai keturunan dari babi jantan dan seekor simpanse betina.
Sebagai usaha untuk menghidupkan pembahasan teori asal muasal manusia, Dr Eugene McCarthy, pakar hibridisasi pada hewan dari University of Georgia, Amerika Serikat, mengemukakan perkiraan baru bahwa manusia tidak berevolusi dari hanya kera saja tetapi hibrida silang balik dari jenis simpanse dan babi.
Hipotesis ini didasarkan pada kenyataan bahwa meskipun manusia memiliki banyak fitur yang sama dengan simpanse, ada lebih banyak fakta genetika yang tidak sesuai dengan primata itu.
Dia kemudian mengatakan bahwa ada satu hewan yang memiliki semua ciri-ciri gen manusia tapi berbeda dengan simpanse.
"Apakah ada hewan yang memiliki semua sifat-sifat ini? Jawabannya adalah Sus scrofa, babi biasa," katanya sebagaimana dilansir The Times of India.
Dia menjelaskan, "Secara genetik, manusia dekat dengan simpanse, namun manusia memiliki banyak ciri-ciri fisik yang membedakannya dengan simpanse. Satu fakta, bagaimanapun, menunjukkan perlunya pikiran terbuka: Ternyata, banyak fitur yang membedakan manusia dari simpanse juga membedakan mereka dari semua primata lain. Fitur itu yang ditemukan pada manusia, tapi tidak pada primata lainnya, tidak dapat disebut sebagai hibridisasi dari primata dengan beberapa primata lainnya," katanya.
"Namun, jika hibridisasi adalah untuk menjelaskan fitur tersebut, persilangan harus berada di antara simpanse dan hewan non-primata, yang tidak biasa, lintas jauh untuk menciptakan makhluk yang tidak biasa."
Dia mengatakan, hibridisasi kedua makhluk ini memang diketahui tidak mungkin terjadi. Tapi ia yakin teori itu hanya generalisasi saja. Penggunaan bahan dari babi untuk beberapa ilmu pengobatan di dunia medis juga dinilai sebagai bentuk kecocokan genetis manusia dengan babi.