REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Sebuah drone atau robot terbang sedang dikembangkan di sebuah laboratorium oleh ilmuwan Amerika Serikat. Jika drone ini diproduksi, pesawat tanpa awak itu dapat terbang, menyelam dan merayap di daratan.
Amerika Serikat terus melakukan riset pengembangan program drone yang dipersenjatai untuk diaplikasikan dalam misi militer di luar negeri.
Peralatan tempur itu diharapkan dapat disebarkan ke seluruh dunia dengan kontrol penuh dari markas komando militer di dalam negeri.
Perusahaan Sandia National Laboratories merilis video yang dapat diakses di youtube, memamerkan desain konseptual drone yang membuat tradisional UAV saat ini terlihat seperti produk masa lalu.
Drone yang dinamakan Sandia “Multi-Modal Vehicle Concept” sedang dalam tahap pembuatan. Para ilmuwan berharap drone itu mampu terbang, berenang, mengemudi di darat dan bahkan melompat seperti katak di semua jenis medan atau hambatan yang ditemui.
Sebuah peralatan tempur yang tak berawak dan dapat menjalankan misi pertahanan kedaulatan negara tanpa mengorbankan jiwa prajurit.
Sandia National Laboratories merupakan bagian dari Sandia Corporation, sebuah anak perusahaan Lockheed Martin Corporation, yang didirikan sebagai bagian dari pengembangan produk bagi Departemen Keamanan Energi Nuklir Nasional, AS.