REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG -- Indonesia mempunyai sumber daya manusia pengelola nuklir yang cukup. Saat ini, pengelola nuklir mencapai 3000 orang dengan latar belakang pendidikan yang beraneka ragam.
Ini membuat Indonesia mampu mengelola tenaga nuklir dengan baik. "Kita sudah lama berkecimpung dalam mengelola tenaga nuklir, sehingga tidak perlu diragukan lagi," kata Kepala Pusat Reaktor Serbaguna Badan Tenaga Nuklir Nasional Alim Tarigan di Pusat Reaktor Serbaguna G.A Swabessy Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di Serpong Tangerang Selatan, Ahad (17/11).
Tarigan menjelaskan pengelolaan tenaga nuklir, selain efektif juga efisien, namun demikian untuk investasi awalnya memerlukan biaya yang relatif besar, sehingga memerlukan persiapan dan kajian yang mendalam.
Saat ini, Reaktor Serbaguna Badan Tenaga Nuklir Nasional yang diresmikan pada Tahun 1987 oleh Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto, hingga kini masih cukup baik.
Reaktor Serba Guna memiliki visi yaitu Tahun 2014 menjadi sumber neutron yang handal sebagai pemacu pemanfaatan dan pengembangan Iptek nuklir berdiri di atas lahan seluas 30 hektar, dengan salah satu misinya adalah meningkatkan layanan iradiasi dan pemanfaatan Reaktor serba guna.