Jumat 15 Nov 2013 07:58 WIB

Diversifikasi Jenis Penguin Terjadi 12 Juta Tahun Lalu

Red:
Penguin
Penguin

BRISBANE -- Jenis-jenis penguin sekarang ini, dari penguin emperor yang besar sampai penguin biru yang kecil, semuanya berasal dari satu nenek moyang yang hidup 20 juta tahun lalu.

Demikian dikemukakan para peneliti di Griffith University, Brisbane. Dijelaskan, suatu peristiwa iklim yang besar di Antarktika 12 juta tahun lalu mungkin menjadi penyebab utama terciptanya berbagai jenis penguin yang ada sekarang ini.

Studi-studi sebelumnya yang didasarkan pada DNA dan fosil menunjukkan waktu yang berbeda-beda tentang asal-usul penguin sekarang ini.

Bukti DNA menunjukkan nenek moyang penguin yang paling belakangan mungkin hidup 40,5 juta tahun lalu.

Tapi, Dr Sankar Subramanian, seorang pakar biologi evolusi dari Griffith University, Brisbane, mengatakan, ia dan timnya kini menegaskan sebuah analisis DNA sebelumnya yang menunjukkan separuh dari perkiraan waktu ini.

Subramanian, bersama dengan Dr David Lambert dan rekan-rekan di Selandia Baru dan India, menganalisa sampel dari 11 dari 18 jenis penguin yang diketahui.

Dengan menggunakan data DNA serta perkiraan umur sejumlah fosil penguin, para periset itu menyimpulkan bahwa semua jenis penguin mempunyai satu nenek moyang yang hidup 20,4 juta tahun lalu.

Munculnya berbagai jenis penguin  nampaknya terjadi 11 sampai 16 juta tahun lalu.

"Menariknya, sekitar 12 juta tahun lalu, Antarktika mengalami penurunan tajam temperatur yang mengakibatkan lapisan es permanen yangmenutupi benua itu," kata para periset.

Subramanian menambahkan, dalam biologi evelusi terdapat banyak contoh ketika terjadi perubahan  iklim yang drastis, banyak species tercipta tiba-tiba dalam waktu yang singkat.

Sekarang ini, penguin terdiri dari berbagai jenis dari Antarktika sampai ke Australia, Selandia Bary dan sampai sejauh Kepulauan Galapagos.

Subramanian dan rekan-rekannya berencana membandingkan perbedaan yang ada diantara jenis-jenis penguin agar lebih memahami bagaimana mereka berubah perlahan-lahan.

 

 

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement