REPUBLIKA.CO.ID, DURHAM -- Sebuah tim ilmuwan dari Duke University, Amerika Serikat, berhasil mengubah sinyal gelombang mikro (microwave) menjadi arus listrik. Dalam percobaannya, energi yang mereka hasilkan tersebut mampu mengisi baterai sebuah ponsel.
Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa S1 fakultas teknik Allen Hawkes bekerja sama dengan mahasiswa pascasarjana Alexander Katko yang dipimpin oleh profesor teknik elektro dan komputer Steven Cummer. Lewat eksperimennya, para ilmuwan menangkap berbagai bentuk energi gelombang mikro menggunakan rangkaian fiberglass dan konduktor kabel tembaga yang dipasang pada sebuah papan sirkuit.
Perangkat nirkabel yang prinsip kerjanya mirip dengan panel surya modern ini kemudian mengonversi energi microwave tadi menjadi listrik bertegangan 7,3 volt. Sebagai perbandingan, pengisi daya universal serial bus (USB) untuk perangkat elektronik kecil hanya menyediakan sekitar 5 volt.
"Kami tengah mencoba untuk meraih efisiensi energi tertinggi yang bisa dicapai. Dengan desain ini, kami mampu meningkatkan konversi energi secara dramatis hingga 37 persen yang sebanding dengan apa yang dicapai dalam sel surya," kata Hawkes seperti dikutip dari laman resmi Duke University’s Pratt School of Engineering, Rabu (13/11).
Para peneliti AS, yang membandingkan output energi dari microwave tersebut dengan sel surya, meyakini penemuan baru ini dapat membantu orang yang tinggal di daerah terpencil. Terutama mereka yang tidak memiliki akses atau terhubung ke jaringan listrik konvensional.
"Dengan mengumpulkan sinyal satelit, suara, wifi dan energi dari menara selular di masa depan, semuanya mungkin dilakukan," ujar Katko.
Laporan lengkap tentang penemuan ini akan diterbitkan bulan depan dalam jurnal Applied Physics Letters.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
