REPUBLIKA.CO.ID,Menurunnya kontak mata dalam beberapa bulan pertama usia mungkin merupakan kunci untuk mengenali anak-anak yang kemungkinan mengidap autisme.
Bayi umumnya memusatkan perhatian pada wajah segera setelah lahir dan belajar mengenali isyarat-isyarat sosial dengan melihat ke mata orang lain.
Anak-anak yang mengidap autisme – gangguan tumbuh-kembang yang ditandai dengan ketidakmampuan melakukan interaksi sosial dan komunikasi – jarang mengadakan kontak mata.
Dalam studi yang didanai oleh Institut Nasional Kesehatan Mental Amerika, tim periset menggunakan peralatan pelacak mata untuk mengukur gerakan mata ketika anak-anak menyaksikan gambar pengasuhnya, dengan mencatat seberapa sering mereka melihat ke arah wajah, tubuh dan benda-benda lain. Sesi ini diselenggarakan 10 kali dalam waktu dua tahun.
Autisme biasanya tidak terdiagnosa hingga setelah usia dua tahun. Pada usia tiga tahun, sewaktu studi ini memperoleh kemajuan, data pelacak mata itu menunjukkan anak-anak yang mengidap autisme kurang fokus dan kurang memperhatikan mata pengasuh mereka.
Tim periset mengatakan hal itu menunjukkan anak-anak autistik dilahirkan dengan ketrampilan sosial yang utuh dan dengan mengenali tanda-tanda awal awal ketidakmampuan sosial itu, maka intervensi “dapat ikut mengurangi beberapa gangguan fisik terkait autisme. Temuan tim riset ini dilaporkan dalam jurnal “Nature”.