REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirilisnya kembali BlackBerry Messenger (BBM) untuk Android dan iOS diakui BlackBerry membuat mereka 'kewalahan'.
Perusahaan asal Waterloo Kanada ini mengaku hingga kini masih sibuk menangani derasnya permintaan dari pengguna nonBlackBerry untuk aplikasi pesan instan buatan mereka.
“Kami mendapat permintaan yang sungguh sangat luar biasa yang hingga kini berusaha kami kelola," kata juru bicara BlackBerry Jeff Gadway kepada harian Kanada The Globe and Mail, Rabu (23/10). "Kami sungguh melakukan start yang baik."
BlackBerry mengatakan, dalam waktu 24 jam sejak dirilis Selasa (22/10) WIB, BBM sudah diunduh lebih dari 10 juta orang. Menurut mereka jika dirata-ratakan, ada 500 ribu permintaan per jamnya yang harus mereka proses. Jutaan pengguna lain diduga masih akan terus menyusul.
The Globe and Mail mengatakan, sebelum dilepas ke Android-iOS, BlackBerry Messenger sudah digunakan oleh 60 juta pengguna BlackBerry.
Dengan penambahan pengguna baru, tidak mustahil jika BlackBerry bakal menguasai pasar aplikasi pesan instan, yang kini juga dihuni aplikasi populer lain seperti WeChat, Line dan WhatsApp.
“BlackBerry berpeluang menguasai pasar ini,” kata analis Matt Golden kepada The Globe and Mail.