REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring berjanji mengeluarkan regulasi tentang komersialisasi akses data berkecapatan tinggi 4G Long Term Evolution (LTE) pada akhir tahun ini.
"Kalau tidak ada halangan, regulasi itu kami keluarkan akhir tahun ini," katanya di sela-sela pertemuan Forum Tata kelola Internet (Internet Governance Forum/IGF) di Nusa Dua, Bali, Senin (21/10).
Akses data nirkabel tingkat tinggi berbasis pada jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA itu mampu mengunduh data dengan kecepatan 300mbps dan mengunggah data berkecepatan hingga 75mbps.
Penggunaan layanan ini telah diuji coba di beberapa wilayah di Indonesia antara lain, Bali, Manado, dan Medan. Untuk di Bali bersamaan dengan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada 1-8 Oktober 2013.
LTE sudah mulai dikembangkan dari tahun 2004 dan diluncurkan pada tahun 2009 di Oslo (Norwegia) dan Stockholm (Swedia). Tiga operator telepon seluler, yakni Telkomsel, Indosat, dan XL telah melakukan uji coba layanan 4G-LTE.
Dalam kesempatan itu, Menkominfo juga menekankan tentang penyaringan layanan internet melalui perangkat lunak Nawala.
"Kami tidak lelah untuk melakukan blokir sebagai sebuah bagian dari kampaye internet sehat, walaupun nama situs selalu berubah-ubah," kata Tifatul.
Nawala adalah layanan yang bebas digunakan oleh pengguna untuk mendapatkan internet sehat. Layanan itu untuk menyaring situs-situs negatif yang tidak sesuai dengan norma dan budaya Indonesia.