Ahad 06 Oct 2013 21:29 WIB

IPO Twitter Antigagal?

Rep: Friska Yolandha/ Red: Yudha Manggala P Putra
Logo Twitter yang terpampang di Kantor Pusat, San Fransisco, AS.
Foto: AP
Logo Twitter yang terpampang di Kantor Pusat, San Fransisco, AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Satu lagi perusahaan media sosial bakal melepas sahamnya ke publik. Twitter Inc memastikan initial public offering (IPO) perusahaan tidak akan berakhir kandas seperti yang dialami Facebook Inc, tahun lalu.

Perusahaan yang berbasis di San Francisco ini telah mengantisipasi kegagalan IPO seperti Facebook dengan menerbitkan prospektus perusahaan. Dalam prospektus tersebut Twitter mengungkapkan tabir rahasia keuangan perusahaan sejak berdiri pada 2006.

Dalam prospektus juga disebutkan risiko yang dimiliki perusahaan jejaring sosial tersebut. Berbeda dengan Facabook yang menyampaikan prospektus penuh janji manis, Twitter justru lebih mengutamakan risiko perusahaan agar investor dapat lebih berhati-hati untuk menanamkan dananya di perusahaan.

Twitter juga memberikan penjelasan yang jelas kepada investor dengan kalimat yang tidak lebih dari 140 huruf, tidak seperti Facebook yang penuh bahasa rumit dan bertele-tele.

 

Berbeda dengan perusahaan media lain seperti Linkedln Corp atau Google Inc, Twitter tidak membagi sahamnya dalam beberapa seri untuk memberikan kekuatan lebih pada founder. Twitter akan menerbitkan satu seri saham saja agar seluruh pemegang saham memiliki kekuatan dan hak yang sama.

"Perusahaan ini mencoba untuk lebih demokratis. Mereka tidak memberikan hak spesial kepada pemegang saham mayoritas," ujar founder Rocket Lawyer Inc Charley Moore, seperti dikutip dari Bloomberg, akhir pekan lalu.

Twitter telah dengan cepat meningkatkan pendapatannya sejak memperkenalkan layanan iklan pada 2010. Layanan ini memberikan kontribusi 85 persen terhadap pendapatan Twitter.

Perusahaan tersebut juga melakukan investasi sebesar 316 juta dolar AS di enam bulan pertama tahun ini atau naik 87 persen dari tahun sebelumnya. Ini merupakan indikasi keseriusan Twitter dalam perang jejaring sosial.

"Mereka membuat perusahaan jangka panjang dan berinvestasi untuk itu," ujar analis Gartner Inc Brian Blau.

Meskipun masih mengalami kerugian, Twitter berhasil melipatgandakan pendapatan di akhir 2012 sebesar 316,9 juta dolar AS dari hanya 28,27 juta di akhir 2010. Per Juni 2013 pendapatan perseroan tercatat 253,63 juta dolar AS atau tumbuh 107,2 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Tingginya beban yang harus dibayarkan membuat perseroan masih mencatat rugi bersih. Per Juni 2013 rugi bersih Twitter sebesar 69,25 juta dolar AS atau naik 41 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Dengan IPO, Twitter mengharapkan memperoleh dana segar sebesar satu miliar dolar AS untuk ekspansi bisnis sehingga dapat secara perlahan mengurangi kerugian.

Debut Twitter akan menjadi penawaran saham perdana terbesar di Silicon Valley sejak Facebook. Twitter belum memutuskan apakah akan mendaftar di New York Stock Exchange atau Bursa Nasdaq.  Goldman Sachs Group Inc akan menjadi lead underwriter. Selain itu Twitter juga melibatkan Deutsche Bank AG, dan JP Morgan Chase and Co sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement