REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil penelitian terkini menunjukkan bahwa oksigen sudah ada di atmosfer Bumi sejak 2,6 miliar sampai 2,7 miliar tahun lalu, lebih awal dari perkiraan semula.
Para peneliti dari University of British Columbia di Kanada meneliti kandungan krom dan logam lain pada sampel bebatuan purba dari Afrika Selatan yang bisa menjadi petunjuk reaksi antara oksigen atmosfer dan mineral-mineral dalam batuan Bumi.
Menurut hasil studi mereka yang dipublikasikan di jurnal Nature edisi 26 September 2013, oksigen sudah ada di atmosfer sekitar 2,6 miliar sampai 2,7 miliar tahun lalu.
Studi itu juga menunjukkan bahwa atmosfer Bumi mengalami oksigenasi sekitar tiga miliar tahun lalu, 600 juta tahun lebih awal dari Great Oxidation Event.
Pada gilirannya ini menunjukan bahwa ada sesuatu yang membuat oksigen ada di atmosfer zat di bumi yang dapat menaruh oksigen.
"Fakta bahwa oksigen ada di sana memerlukan fotosintesis oksigenik, metabolisme sangat kompleks, sangat awal dalam sejarah Bumi," kata Sean Crowe, ahli biogeokimia dari University of British Columbia, seperti dilansir LiveScience.
Selain itu, secara keseluruhan para ilmuwan menduga level oksigen atmosfer tiga miliar tahun lalu 100.000 kali lebih tinggi dari apa yang bisa dijelaskan reaksi kimia reguler di atmosfer Bumi.
"Ini menunjukkan bahwa sumber oksigen ini hampir pasti biologis," kata Crowe.
"Menarik bahwa butuh waktu yang relatif singkat untuk fotosintesis oksigenik berevolusi di Bumi. Artinya ini juga bisa terjadi di planet-planet lain, memperluas dunia-dunia yang bisa memiliki atmosfer beroksigen," kata Crowe.
Bumi diperkirakan berusia sekitar 4,5 miliar tahun. Sebelumnya pada ilmuwan berasumsi oksigen baru ada di Bumi sekitar dua miliar tahun pertama usia Bumi.
Mereka berpendapat, oksigen pertama kali menyelimuti atmosfer sekitar 2,3 miliar tahun yang lalu, pada masa yang disebut Great Oxidation Event, peristiwa oksidasi besar.