REPUBLIKA.CO.ID,SHANGHAI -- Pemerintah Cina melonggarkan kebijakan penyensoran ketat meski hanya di sekitar wilayah kecil salah satu kotanya. Dalam laporan South China Morning Post yang dilansir BBC, Facebook, Twitter, dan situs lainnya akan dibuka aksesnya di wilayah perdagangan bebas Shanghai.
Otoritas yang tidak disebutkan namanya mengatakan langkah itu diambil untuk membuat warga asing merasa seperti di rumah. Facebook dan Twitter diblokir di Cina sejak 2009 setelah pemerintah menyalahkan media sosial menjadi pemicu kerusuhan.
Pemerintah Cina secara rutin menyensor internet dan memblokir akses situs yang dinilai tidak sesuai atau sensitif politik. Berdasarkan Pusat Informasi Jaringan Internet Cina (CNNIC), negara itu kini memiliki lebih dari 591 pengguna internet dan 460 juta pengguna situs mobile.
Dalam media setempat, Facebook, Twitter, dan New York Times merupakan situs yang aksesnya akan dibuka di wilayah tersebut pada akhir bulan ini. Surat kabar tersebut mengutip penjelasan dari otoritas pemerintah setempat.
"Jika mereka tidak bisa membuka Facebook atau membaca New York Times, mereka mungkin bertanya-tanya bagaimana khususnya kawasan perdagangan bebas dibandingkan dengan kawasan lain di Cina," ujar sumber itu dikutip BBC.
Surat kabar itu juga melaporkan pemerintah mengundang kerjasama dengan perusahaan telekomunikasi asing untuk menyediakan layanan internet di kawasan tersebut.