REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Microsoft Indonesia memberikan bantuan berupa akses gratis menggunakan software perkantoran berbasis online, Office365 kepada sejuta lebih guru di Yogyakarta.
Untuk distribusi dan penggunaan software ini pihak Microsoft menggandeng Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Yogyakarta.
P4TK yang digandeng adalah P4TK Matematika dan P4TK Seni dan Budaya. Kerjasama ini ditandatangani lansung oleh Presiden Direktur Microsoft Indonesia Andreas Diantoro dengan Kepala P4TK Matematika, Widodo dan P4TK Seni dan Budaya, Sardi di Yogyakarta, Jumat (20/9).
Menurut Andreas, program ini merupakan komitmen Microsoft untuk memajukan pendidikan di Indonesia khususnya bidang teknologi, informasi dan komunikasi (ICT).
"Melalui program ini kita berharap bisa membantu akses digital dan meningkatkan metode pembelajaran bagi para guru, tenaga pendidik dan peserta didik," ujarnya.
Melalui kerjasama ini pihaknya menyelenggarakan program Microsoft Office365 For Education yaitu pemberian layanan email gratis dengan menyediakan satu account dan password untuk akses ke berbagai layanan perangkat lunak microsoft berbasis internet.
Pendidik, tenaga pendidik dan peserta didik bisa menjadikan hal itu sebagai account utama mereka.
Program lainnya adalah Microsoft Partnerts in Learning (PiL). Program ini digelar bersama P4TK Matematika dan Seni Budaya untuk meningkatkan metode pembelajaran berbasis ICT.
Melalui kerjasama dengan dua program ini layanan Microsoft Office365 Edu ini akan diberikan pada 1,5 juta guru dan tenaga kependidikan dibawah P4TK Matematika dan 168 ribu pendidikan dan tenaga kependidikan di bawah P4TK Seni dan Budaya.
Software Microsoft365 Edu kata Andreas, memiliki beberapa keunggulan sehingga memudahkan pembelajaran ICT. Kelebihannya antara lain sudah menggunakan sistem komputasi awan sehingga tidak membutuhkan perangkat komputer yang canggih, selain itu bisa dishare langsung lewat tiga device sekaligus.
Kepala P4TK Matematika Yogyakarta, Widodo mengatakan, kurikulum baru 2013 secara tidak langsung mewajibkan pembelajaran semua mata pelajaran menggunakan ICT. Karenanya kerjasama dengan Microsoft tersebut sangat membantu peningkatan pembelajaran bagi guru, tenaga pendidik maupun peserta didik sendiri.
"Saat ini saja dari 2,9 juta guru di DIY baru 60 ribu guru yang bisa dilatih penggunaan ICT," ujarnya.
Pada 2014 diharapkan sudah ada satu juta guru yang sudah terlatih menggunakan pembelajaran ICT ini. Namun kata dia, ICT digunakan hanya untuk membantu pembelajaran sebagai salah satu alat semata, sedangkan proses pembelajaran harus tetap berjalan.
Menurutnya, salah satu kendala kurang maksimalnya pelatihan penggunaan ICT dalam pembelajaran adalah karena kurangnya literatur guru tentang ICT ini.