HAWAII -- Tim periset dari University of Michigan dan University of Hawaii mengatakan telah memecahkan misteri bagaimana merkuri masuk ke tubuh ikan, dan mengingatkan orang agar membatasi konsumsi ikan.
Menurut para periset, emisi dari pembangkit listrik tenaga batubara di Cina dan India sangat mungkin menjadi sumber merkuri yang ditemukan pada beberapa jenis tertentu ikan di Samudera Pasifik.
Merkuri dapat berdampak pada sistim syaraf pusat manusia, jantung dan sistim kekebalan tubuh.
Penemuan tersebut telah mendorong Profesor Joel Blum dari University of Michigan untuk mendesak dibatasinya konsumsi beberapa jenis ikan tertentu menjadi dua kali seminggu. "Orang dapat memperkecil paparan mereka terhadap merkuri dengan membatasi konsumsi jumlah jenis ikan tertentu, seperti ikan todak (swordfish), tuna dan tilefish yang memiliki merkuri paling tinggi," kata Profesor Blum.
Professor Blum memprakirakan, tingkat racun dalam ikan Samudra Pasifik akan meningkat dalam beberapa puluh tahun mendatang kecuali emisi merkuri global dikurangi.
Dikatakannya, sementara emisi dari beberapa negara berkurang, di negara-negara lainnya meningkat."Di Cina dan India dimana penggunaan batu bara mereka naik cepat dan porsi emisi merkuri global mereka telah meningkat, dibanding negara-negara lain atau benua-benua lain seperti Amerika utara dan Eropa yang telah benar-benar mengurangi merkuri."