Rabu 21 Aug 2013 23:25 WIB

Peneliti: Kebijakan Sebaiknya Dukung Riset Teknologi

Riset kanker di sebuah laboratorium (ilustrasi)
Foto: elearningmag.com
Riset kanker di sebuah laboratorium (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti teknologi membran, I Gde Wenten mengatakan bahwa kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sebaiknya dapat mendukung proses riset dan penelitian.

"Dengan kebijakan yang mendukung, maka riset dan teknologi akan lebih mudah untuk berkembang," kata Wenten di Jakarta, Rabu (21/8).

Wenten mengemukakan bahwa kebijakan pemerintah yang mendukung riset dan teknologi akan sangat membantu para peneliti untuk bertahan dan tetap berkarya. "Sehebat-hebatnya ilmuwan tapi tanpa adanya kebijakan yang suportif dan aktif, tentu akan berat perjalanannya," kata Wenten.

Kebijakan yang dirasa Wenten kurang mendukung itu, sehingga menjadi penyebab beberapa ilmuwan memilih untuk berkarier di luar negeri, karena dianggap dapat lebih berkembang. "Namun kita juga harus introspeksi diri, apa yang kurang dan harus terus berusaha jangan berhenti," katanya.

Wenten peneliti sekaligus tenaga pengajar di Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung yang meraih penghargaan Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award (BJHTA) 2013.

Penghargaan tersebut dianugerahkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kepada Wenten, karena dia merupakan penemu pompa tangan pemurni air yang menggunakan teknologi membran yang disebut IGW Emergency Pump.

"Teknologi yang saya kembangkan ini merupakan teknologi saringan yang tidak umum, biasa disebut molekular karena sangat kecil," jelas Wenten.

Pompa air dengan saringan molekuler ciptaan Wenten mampu menghilangkan kekeruhan, bakteri, alga, spora, sediment, kuman, bahkan koloid.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement