Jumat 16 Aug 2013 09:21 WIB

Terlahir di Keluarga Besar Menekan Resiko Perceraian

Perceraian (ilustrasi)
Foto: kampungtki.com
Perceraian (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Bila Anda terlahir di keluarga dengan jumlah kakak dan adik yang banyak, boleh jadi Anda akan memiliki resiko bercerai yang lebih kecil dibandingkan dengan orang yang dibesarkan di keluarga kecil.

Baru-baru ini sebuah hasil penelitian yang dipresentasikan di American Sociological Association mendapati bahwa semakin banyak saudara kandung yang Anda miliki, maka semakin kecil peluang Anda bercerai dalam rumah tangga ketika Anda sudah dewasa.

Para peneliti asal Ohio menganalisa data dari Survei Sosial Nasional Amerika dan mewawancarai 57 ribu orang dewasa pada periode 1972-2012.

Mereka akhirnya berkesimpulan bahwa setiap tambahan satu saudara kandung bisa mengurangi dua persen kemungkinan seseorang untuk kandas dalam mengarungi biduk rumahtangga.

"Memiliki saudara kandung memungkinkan Anda untuk mengalami lebih banyak interaksi dan membantu Anda bisa mengatasi konflik secara lebih baik ketika kehidupan pernikahan Anda bermasalah," kata Donna Bobbitt-Zeher, salah satu peneliti yang terlibat dalam riset tersebut.

Menurut Donna, keluarga yang memiliki lebih banyak saudara kandung memainkan peran yang sangat kuat bagi dinamika berkeluarga, dan hal ini terbawa hingga dunia dewasa serta pernikahan.

"Dengan terlahir di keluarga yang memiliki saudara kandung lebih banyak, Anda membangun kemampuan untuk bernegosiasi, baik dalam kondisi interaksi yang positif maupun negatif. Anda akan belajar tentang memahami pendapat orang lain, dan semakin banyak kesempatan untuk Anda mempertajam kemampuan seperti itu," kata Doug Downey, profesor sosiologi salah satu terlibat dalam penelitian itu.

Meski demikian, para peneliti tidak menutup mata bahwa terkadang resiko mengalami perceraian tidak hanya ditentukan oleh ukuran keluarga. Jadi, tidak punya banyak saudara kandung bukan lantas artinya Anda tidak bisa membangun rumah tangga yang awet.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement