REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah kampanye dengan hashtag 'Gaji yang Tidak Memenuhi Kebutuhan Hidup' digalakkan oleh warga Arab Saudi di situs jejaring sosial, Twitter.
Setidaknya 17 juta tweet atau kicauan menyatakan ketidakpuasan terhadap perekonomian di Arab Saudi dalam dua pekan terakhir.
Hashtag 'Gaji yang Tidak Memenuhi Kebutuhan Hidup' ini juga tercatat menjadi hashtag populer nomor 16 di Twitter dengan berbagai versi bahasa.
Kurang lebih 1.214.000 tweet mengalir per hari sejak hashtag ini diluncurkan dua pekan lalu. Begitu laporan dari majalah Foreign Policy yang dilansir Al Arabiya, Selasa (13/8).
"Kritisi kami ini bukanlah bermaksud melawan pemerintah. Tapi, lebih kepada menyuarakan aspirasi rakyat dengan cara yang sopan," kicau salah satu pemilik akun Twitter.
Para pegawai di Arab Saudi yang bekerja di sektor swasta dilaporkan menerima bayaran rata-rata 6.400 riyal Saudi atau 1.706 dolar AS per bulan.
Berbeda dibandingkan dengan mereka yang bekerja untuk pemerintah atau perusahaan nasional yang menerima bayaran 23.600 riyal Saudi atau 6.293 dolar AS.