Jumat 09 Aug 2013 10:07 WIB

Peneliti Temukan Vaksin Antimalaria

Rep: Friska Yolanda/ Red: Dewi Mardiani
(Illustrasi) Nyamuk Anophles, penular Malaria
(Illustrasi) Nyamuk Anophles, penular Malaria

REPUBLIKA.CO.ID, Peneliti Amerika Serikat (AS) mengumumkan telah menemukan terobosan baru melawan penyakit malaria untuk pertama kalinya dalam sejarah. Peneliti telah menemukan vaksin yang 100 persen efektif melawan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tersebut.

Lebih dari tiga lusin relawan diberi sejumlah dosis vaksin baru tersebut. Hasilnya sangat menjanjikan. Percobaan selama beberapa bulan kepada pasien malaria sukses 100 persen melindungi subjek yang menerima dosis tertinggi vaksin.

Hasil tersebut dirilis peneliti oleh National Institutes of Health, Kamis (8/8). Vaksin tersebut bernama PfSPZ. Vaksin ini dibuat dari sporozoit parasit malaria yang dilemahkan. Pada uji coba parasit tersebut dilemahkan dengan radiasi dan dibekukan.

Secara total, 57 orang berpartisipasi dalam percobaan. Sebanyak 40 orang menerima sejumlah dosis vaksin. Kemudian seluruh partisipan diinfeksi nyamuk tersebut. Kemudian peneliti melihat bagaimana perkembangan penyakit tersebut dalam sepekan.

Enam subjek yang diberikan lima dosis intravena PfSPZ terproteksi secara penuh. Ini merupakan terobosan baru.

Meskipun menjanjikan, vaksin ini masih mentah. Dari sembilan subjek yang menerima empat dosis vaksin, tiga diantaranya terinfeksi. Sebelas dari 12 yang tidak menerima vaksin terinfeksi malaria. Namun demikian tidak satupun partisipan yang mendapat efek samping atas vaksin malaria tersebut.

Meskipun merupakan terobosan baru di bidang kesehatan, hasil ini masih perlu penelitian lanjutan. "Dan ini juga bukan vaksin yang siap diminum traveller yang akan melakukan perjalanan ke negara berkembang," ujar Kepala Departemen Kesehatan Universitas Vanderbilt Dr William Schaffner, seperti dilansir laman Daily Mail, Jumat (9/8).

Peneliti juga belum mengetahui berapa lama proteksi vaksin ini berlangsung. Fokus selanjutnya adalah bagaimana membuat vaksin ini efektif dalam jangka waktu yang lama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement