Kamis 08 Aug 2013 08:05 WIB

Tangkap Snowden, AS Bakal Diamuk Hacker?

Website pendukung Edward Snowden, mantan karyawan CIA yang membocorkan dokumen-dokumen rahasia tentang program pengawasan AS, yang ditampilkan pada layar komputer di Hong Kong, Kamis (13/6).
Foto: AP/Kin Cheung
Website pendukung Edward Snowden, mantan karyawan CIA yang membocorkan dokumen-dokumen rahasia tentang program pengawasan AS, yang ditampilkan pada layar komputer di Hong Kong, Kamis (13/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan direktur National Security Agency (NSA), Michael Hayden memperingatkan, jika Amerika Serikat menangkap pembocor rahasia intelijen Edward Snowden, maka bersiap siaplah menghadapi 'amukan' para hacker yang diprediksi bakal membombardir negara Paman Sam sebagai dampaknya.

Hayden melontarkan peringatan itu saat memberikan pidato mengenai keamanan siber untuk lembaga riset nirlaba Bipartisan Policy Center, yang berpusat di Washington DC, Selasa (6/8) waktu setempat.

Para peretas yang dimaksudnya bisa berasal dari banyak kelompok mulai dari "nihilist, anarkis, aktivis, Lulzsec, Anonymous" hingga hacker-hacker muda usia 20 tahunan yang menaruh simpati ke Snowden.

"Jika dan ketika pemerintah kita menangkap Edward Snowden, dan membawanya pulang ke sini ke Amerika Serikat apa yang akan dilakukan kelompok ini?," kata Hayden seperti dilansir The Guardian, Selasa. "Mereka rasanya bakal menyerang pemerintah AS."

Hayden, yang menyebut pernyataannya tersebut sebagai murni spekulasi dan bukan prediksi, mengakui saat ini jaringan militer AS memiliki pertahanan yang paling sulit ditembus. Namun ia mengkhawatirkan kemampuan para peretas yang saat ini ia nilai memiliki kapasitas untuk menimbulkan kerusakan di dunia siber.

"Saya hanya mencoba mengilustrasikan bahwa ada sebuah kelompok orang di luar sana yang membuat tuntutan, yang tuntutannya mungkin tidak akan terpuaskan, mungkin tidak rasional, yang jika dilihat dari sudut pandang lain, mungkin bukan sesuatu yang bisa diakomodasi pemerintah," kata Hayden.

Hayden seperti dikutip dari The Guardian, pernah memimpin Badan Keamanan Nasional (NSA) sejak 199 sampai 2005. Ia juga pernah memimpin CIA sejak 2006 hingga 2009.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement