REPUBLIKA.CO.ID, Sobat ROLers mungkin sudah sempat mendengar mengenai sebuah kecelakaan pesawat terbang di bandara internasional San Francisco, Amerika Serikat (AS) yang melibatkan maskapai penerbangan Asiana. Berbagai media luar dan lokal pun sempat memberitakan kejadian mengejutkan tersebut.
Namun, di balik kecelakaan fatal itu (tiga korban meninggal dunia dan 180 luka berat), sebuah kantor berita AS justru membuat sebuah berita yang tak kalah gempar. Pasalnya di dalam sebuah berita, seorang reporter menyebutkan nama-nama awak kabin asal Cina yang telah dikonfirmasi oleh Badan Administrasi Penerbangan (FAA), dengan sedikit terkesan rasis.
Nama-nama yang disebutkan oleh sang reporter Tori Campbell adalah, Captain Sum Ting Wong, Wi Tu Lo, Ho Lee Fuk, dan Bang Ding Ow. Pihak kantor berita dan sang penyiar sendiri telah meminta maaf kepada publik.
Sayangnya, dunia internet adalah dunia yang (mungkin) tidak mengenal belas kasihan. Rekaman memalukan tersebut tetap beredar, khususnya di situs video sharing terkemuka YouTube.
Tak ingin memperpanjang masalah, pihak kantor berita pun mulai menarik rekaman-rekaman yang telah beredar luas itu dengan memanfaatkan hukum hak-hak intelektual. Namun, Tom Ramponi selaku General Manager dan Wakil Presiden dari KTVU menegaskan bahwa mereka tidak ingin mengklaim hak-hak intelektual.
"Video ini telah ditonton oleh banyak orang. Kami menarik video-video tersebut karena tidak ingin melukai komunitas-komunitas Asia," kata Ramponi.
"Kami akui kesalahan yang kami buat menunjukkan sikap yang tidak sensitif dan teramat ofensif," ia menambahkan.