REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mimivirus, yang merupakan virus yang sangat besar, ditemukan sekitar 10 tahun lalu. Penemuan ini mendorong komunitas ilmiah untuk mempertimbangkan kembali batas ukuran atas dunia virus. Hasilnya, peneliti telah menemukan virus yang bahkan lebih besar dari Mimivirus. Virus itu hidup di dalam air. Mereka dilaporkan sekitar seribu kali ukuran virus influenza.
Nadege Philippe dan rekannya menemukan dua virus yang lebih besar di bawah air. Mereka menamainya Pandoravirus. Para peneliti menemukan salah satu virus yang sangat besar itu di mulut Sungai Tunquen di Chili dan menamainya Pandoravirus salinus. Kemudian ditemukan virus raksasa lain di dasar kolam air tawar dekat Melbourne, Australia yang mereka sebut Pandoravirus dulcis.
Kedua Pandoravirus ini memiliki ukuran mikrometer dalam wujud penuh. "Mereka lebih besar dari bakteri parasit dan bisa terlihat dengan mikroskop cahaya tradisional," kata Philippe dalam science space and robots.
Dibandingkan dengan genom Mimivirus, yang kira-kira hanya seukuran 1,0 mega base pair, Pandoravirus memiliki genom masing-masing 1,9 dan 2,5 mega base pair. Para peneliti mengatakan Pandoravirus menentang perbandingan dengan setiap keluarga virus lain dan asal-usul mereka tidak dapat ditelusuri kembali dari setiap keturunannya.
Penelitian ini dilaporkan dalam jurnal sains. Beruntungnya, di dalam jurnal disebutkan, si Pandora (diambil dari istilah kotak pandora) tidak menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan manusia. Ternyata besar tidak selalu membahayakan.