Sabtu 20 Jul 2013 08:16 WIB

Nokia Anggap Samsung Terlalu Dominasi Smartphone

CEO Nokia Stephen Elop
Foto: Reuters
CEO Nokia Stephen Elop

REPUBLIKA.CO.ID, Pada tahun 2011 silam, Nokia yang dikenal sebagai salah satu perusahaan pembuat ponsel terbesar di dunia, membuat sebuah keputusan yang cukup mencengangkan bagi sebagian pihak. Pasalnya, perusahaan Finlandia ini setuju untuk menjalin kemitraan dengan Microsoft dan memproduksi perangkat-perangkat berplatform Windows Phone.

Beberapa pihak sempat mempertanyakan keputusan tersebut. Wajar, karena Windows Phone terbilang belum memiliki pangsa pasar yang luas. Sebagian analis juga menyebut langkah Nokia sebagai blunder, karena tidak memilih Android yang notabene adalah penguasa, bahkan sampai mengalahkan Apple iOS di ranah smartphone hingga saat ini.

Namun nyatanya, dominasi Android itulah yang membuat CEO Stephen Elop justru menggandeng Microsoft. “Kami sangat puas dengan keputusan yang kami buat,” ungkap sang CEO, seperti yang JerukNipis kutip dari The Guardian. “Kami justru khawatir dengan keberadaan salah satu manufaktur yang justru akan menguasai Android.”

Jelas Elop merujuk pada performa Samsung yang hingga saat ini menjadi satu-satunya pemain utama di dunia smartphone, khususnya Android. Sederhananya, bila kalian ingin membeli perangkat Android, maka Samsung adalah pilihan utama. Hal tersebut adalah salah satu faktor di balik keengganan Nokia menolak menggunakan Android.

Namun di samping itu, Elop juga menegaskan bahwa Nokia justru bisa memanfaatkan pertarungan Samsung dan Apple, dengan menjadi perangkat alternatif bagi mereka yang enggan menggunakan Android, khususnya Samsung, ataupun smartphone iOS. Hal ini sebenarnya juga telah digambarkan sebelumnya oleh sebuah video iklan yang beredar di YouTube beberapa waktu yang lalu.

Sepertinya, argumen Elop terasa benar, setidaknya hingga saat ini. Pasalnya, Nokia telah berhasil melewati BlackBerry dalam hal penjualan perangkat di seluruh dunia dan meraih peringkat ketiga sebagai ponsel paling laku di pasaran. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement