Jumat 12 Jul 2013 21:06 WIB

Arkeolog Temukan Sumur Kerajaan Sriwijaya di Jambi

Rep: Stevy Maradona/ Red: Dewi Mardiani
Temuan sumur di Situs Kedaton, Cagar Budaya Muara Jambi, Sumatra Selatan.
Foto: dok.arkeologi ui
Temuan sumur di Situs Kedaton, Cagar Budaya Muara Jambi, Sumatra Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Arkeolog Indonesia kembali menemukan sisa-sisa Kerajaan Sriwijaya setelah melakukan ekskavasi di Muaro Jambi beberapa waktu lalu. Dalam laporan yang dipublikasikan Universitas Indonesia (UI), Jumat (12/7), salah satu temuan yang mencolok adalah sumur yang biasa digunakan masyarakat Sriwajaya di masa lalu.

Guru Besar Arkeologi UI, Agus Aris Munandar, mengatakan Kerajaan Sriwijaya diduga berada di kawasan Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Meski terkenal sebagai pusat berkembangnya Kerajaan Sriwijaya, Palembang ternyata tidak memiliki banyak bukti peninggalan.

Ini dibuktikan dari penggalian sisa-sisa peninggalan Kerajaan Sriwijaya serta petirtaan berupa sumur di Situs Kedaton, Kawasan Cagar Budaya Muaro Jambi, oleh 43 mahasiswa dan lima dosen pembimbing. Mereka tergabung dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Arkeologi Universitas Indonesia (UI) pada 16 – 28 Juni 2013.

 

Proses ekskavasi dilakukan di 14 kotak gali di Situs Kedaton, Kawasan Cagar Budaya Muara Jambi. Kawasan tersebut berada sekitar 20 kilometer dari Kota Jambi, atau 30 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Muaro Jambi.

 

Pengajar arkeologi UI yang berada di lokasi, Cecep Eka Permana, mengatakan bahwa salah satu regu berhasil menemukan sumur yang terletak di arah timur laut, yang merupakan arah yang paling baik bagi agama Buddha. Menurut Cecep, sumur tersebut pada masanya digunakan sebagai sumber mata air.  Sumur yang ditemukan tersebut baru digali sedalam 1,5 meter. Di sekitar sumur tim juga menemukan sisa pecahan tembikar, keramik, dan stoneware (barang pecah belah lainnya).

Selain sumur, ditemukan pula struktur persegi di pinggir sumur yang diidentifikasi sebagai lantai di sekitar sumur. Selain itu, ada juga struktur lain yang berbentuk bangunan yang terlihat dari pola letak, halaman tengah, dan halaman luarnya. Pada struktur luar, ditemukan fragmen-fragmen yang berbentuk besar dan kasar.

Sementara itu, semakin ke dalam fragmen yang ditemukan semakin halus teksturnya. ”Dalam konteks keagamaan, biasanya makin ke (ruangan bagian) dalam akan makin suci,” ujar Cecep.

 

Sementara Agus menambahkan, sebenarnya masih banyak bagian kawasan cagar budaya tersebut yang belum dijamah, termasuk yang berada  di seberang Sungai Batanghari. Sedangkan Arca-arca lepas yang ditemukan di Palembang bertuliskan ancaman-ancaman, maka dapat diartikan bahwa Palembang merupakan kota yang telah ditaklukan oleh Sriwijaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement