REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Kerajaan Sriwijaya diduga berada di kawasan Muaro Jambi, Provinsi Jambi. "Kami menemukan sisa-sisa peninggalan Kerajaan Sriwijaya serta petirtaan berupa sumur di Situs Kedaton, Kawasan Cagar Budaya Muaro Jambi, tutur Guru Besar Arkeologi Universitas indonesia (UI) Prof. Agus Aris Munandar.
Pemaparannya disampaikan di depan 43 mahasiswa dan 5 dosen pembimbing yang tergabung dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Arkeologi Universitas Indonesia (UI) pada 16-28 Juni 2013, di Depok, Jumat (12/7).
Kegiatan utama KKL Arkeolog UI pekan lalu tersebut adalah ekskavasi, sebuah metode arkeologi yang bertujuan menemukan kembali sisa-sisa kegiatan manusia masa lalu dengan cara melakukan penggalian.
Proses ekskavasi dilakukan di 14 kotak gali di Situs Kedaton, Kawasan Cagar Budaya Muara Jambi. Kawasan tersebut berada sekitar 20 kilometer dari Kota Jambi, atau 30 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Muaro Jambi.
Prof Agus mengatakan sebenarnya masih banyak bagian kawasan cagar budaya tersebut yang belum dijamah, termasuk yang berada di seberang Sungai Batanghari. Sedangkan arca-arca lepas yang ditemukan di Palembang bertuliskan ancaman-ancaman, maka dapat diartikan bahwa Palembang merupakan kota yang telah ditaklukan oleh Sriwijaya.
Departemen Arkeologi UI bersama pemerintah setempat saat ini tengah bekerja sama menjadikan Kawasan Cagar Budaya Muaro Jambi sebagai laboratorium penelitian, sehingga dapat dimanfaatkan untuk penelitian arkeologi baik oleh dosen maupun mahasiswa Arkeologi.
Kegiatan penelitian tersebut merupakan salah satu kegiatan perkuliahan wajib bagi para mahasiswa Arkeologi yang berada di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI. Indonesia sebagai negara yang sangat kaya akan peradaban dan sejarah membutuhkan banyak arkeolog.