REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Dinas rahasia Amerika serikat telah menyadap setengah miliar panggilan telepon, email atau sms di Jerman dalam sebulan. Ini membuat Jerman menjadi negara bidikan dinas rahasia AS yang tertinggi, lapor koran Jerman Der Spiegel seperti dikutip AFP.
Laporan Der Spiegel yang mengutip dokumen-dokumen rahasia ini diperkirakan akan kian mempertegang hubungan Jerman dengan Amerika.
Jerman bereaksi keras menyusul pembocoran program mata-mata AS dan Inggris, merujuk pada sejarah kelam mata-mata dan polisi rahasia di zaman Nazi dan komunis Jerman Timur di era silam.
Masalah ini menjadi agenda utama pembicaraan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden AS Barack Obama di Berlin belum lama pada bulan ini.
Pemerintah Jerman telah menyurati pihak berwenang AS dan Inggris untuk menjawab program mata-mata yang dibocorkan ke publik itu.
Mengutip dokumen-dokumen Badan Keamanan Nasional AS (NSA) yang dibocorkan Edward Snowden tersebut, Der Spiegel melaporkan bahwa hampir setengah miliar bentuk komunikasi telepon, email, sms dan chat internet telah disadap AS setiap bulan. Metadata --yang menjadi petunjuk kapada dan siapa yang berkomunikasi-- disimpan di markas besar NSA.
Dari informasi itu terlihat pada Desember lalu NSA telah menyadap metadata sekitar 15 juta percakapan telepon setiap hari dan sekitar 10 juta komunikasi internet. Pada hari-hari tertentu, angka ini bahkan lebih besar lagi.
Dibandingkan Prancis yang menurut Spiegel menghadapi penyadapan sampai dua juta komunikasi setiap hari, angka NSA di Jerman ini menempatkan Jerman menjadi negara bidikan utama NSA.