Jumat 28 Jun 2013 18:30 WIB

Telkomsel Antisipasi Lonjakan Trafik Musim Mudik Lebaran 2013

Menara BTS (Base Transceiver Stations) milik Telkomsel di Pulau Tongkeng, Kepulauan Seribu.
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Menara BTS (Base Transceiver Stations) milik Telkomsel di Pulau Tongkeng, Kepulauan Seribu.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Telkomsel siap mengantisipasi lonjakan trafik selama mudik Lebaran tahun ini. Diperkirakan trafik seluler khususnya penggunaan SMS dan data melonjak sekitar 20-50 persen. 

"Dibandingkan hari biasa kenaikan trafik sekitar 20-50 persen. Tapi tahun ini diprediksi kenaikan trafik lebih sedikit dibandingkan tahun lalu," kata Direktur Network Telkomsel Abdul Somad Arief di sela-sela kegiatan network drive test Telkomsel dari Jakarta-Semarang-Solo melalui perjalanan kereta dan bus bersama media, Jumat (28/6).

Arief menjelaskan trafik voice musim mudik Lebaran tahun ini akan flat alias tidak melonjak. Sedangkan trafik penggunaan SMS naik 15 persen dan data naik 12 persen dibandingkan hari biasa.

Guna mengantisipasi lonjakan trafik selama mudik Lebaran 2013, Telkomsel akan menambah 340 Base Transceiver Station (BTS) sengan komposisi 50 persen di area Jawa dan Bali, 40 persen di Sumatra dan sisanya di wilayah Timur. Saat ini Telkomsel telah memiliki sebanyak 62 ribu BTS. 

Di sepanjang jalur utama mudik Jawa-Bali dan beberapa lokasi tujuan mudik di luar Jawa, Telkomsel menyediakan kelonggaran kapasitas 22-43 persen. Sesuai perkiraan kebutuhan setiap kawasan, seperti di Jawa Barat diberikan kelonggaran kapasitas 22 persen, Jawa Tengah 43 persen dan Jawa Timur 26 persen. 

Arief menambahkan Telkomsel juga akan menambah mobile BTS COMBAT (COmpact Mobile BAse sTation) sebanyak 50 untuk ditempatkan di titik-titik strategis seluruh Indonesia. 

Direktur Sales Telkomsel Mas'ud Khamid mengatakan mengacu dari data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun ini diperkirakan ada 18 juta pemudik atau naik 4,46 persen dibandingkan tahun lalu yakni 17 juta pemudik.

"Jumlah 18 juta pemudik ini sama dengan tiga kali penduduk negara Singapura boyongan pindah," ujar Mas'ud. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement