Sabtu 22 Jun 2013 07:16 WIB

Langkah Sederhana Lindungi Diri dari Peretas

Peretasan. Ilustrasi
Foto: PC World
Peretasan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON---Terbukanya skandal pemantauan komunikasi telepon dan internet di Amerika Serikat telah menimbulkan banyak pertanyaan-pertanyaan teknis, termasuk bagaimana memilah-milah tumpukan data. Ternyata pemerintah AS hanya mengumpulkan apa yang disebut "metadata."

Metadata adalah pola-pola panggilan telepon dan pesan-pesan Internet, bukan substansi dari komunikasi-komunikasi tersebut. Menurut laporan-laporan yang ada, mayoritas pesan-pesan surat elektronik yang dikirim dalam periode waktu yang spesifik disadap dan metadata tersebut disimpan untuk analisis lebih jauh.

Bill Supernor, kepala teknologi pada perusahaan keamanan Internet KoolSpan, mengatakan metadata dapat menyediakan informasi berharga untuk layanan-layanan intelijen. “Metadata merupakan istilah generik untuk menggambarkan informasi yang menggambarkan informasi. Jadi metadata sebuah surat elektronik berisi data pengirim, penerima, tanggal, ukuran pesan. Banyak surat elektronik yang melewati sejumlah protokol kantor pos atau POP. Sejumlah stasiun pengiriman surat elektronik yang berbeda dan informasi semacam itu dapat disebut metadata," ujar Supernor.

Pesan-pesan Internet juga dapat membantu peretas, yang mungkin mengejar data pribadi dan keuangan. "Hal terbaik yang dapat dilakukan untuk melindungi diri Anda adalah memilih kata kunci (password) yang acak, jadi tidak menyangkut anjing, kucing atau mobil, atau nama-nama mereka, alamat Anda, keluarga, atau hal-hal yang muncul di media sosial. Hal-hal itu merupakan senjata di tangan orang yang salah," ujar Supernor .seperti dilansir situs voa.

Dalam hal ponsel, Supernor mengatakan supaya jangan pernah menggunakannya untuk mengirim informasi berharga seperti nomor jaminan sosial atau nomor identifikasi personal (PIN), atau nomor kartu kredit.”SMS adalah sesuatu yang tak akan saya gunakan untuk saling bertukar informasi penting karena bukan cara yang aman," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement