Jumat 07 Jun 2013 02:11 WIB

Tim Arkeolog Ekskavasi Subfosil di Tulungagung

Arkeolog (ilustrasi)
Foto: Reuters/MSNBC
Arkeolog (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Belasan arkeolog muda dari Universitas Airlangga dan Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil melakukan ekskavasi ratusan subfosil purba di situs prasejarah Song Gentong-1, Desa Song Gentong, Kecamatan Besole, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim).

Koresponden Antara di Tulungagung, Kamis (6/6) melaporkan, proses ekskavasi atau pengumpulan data melalui penggalian tanah yang dilakukan sejak Senin (3/6) tersebut mendapati aneka benda prasejarah berusia ribuan tahun sebelum masehi. Temuan itu diduga berada pada zaman neolitikum.

Meski tidak menemukan fragmen fosil manusia purba secara langsung, para peneliti dari Departemen Antropologi FISIP Unair maupun Departemen Arkeologi dan Palaeantropologi UGM berkeyakinan bahwa temuan benda-benda prasejarah tersebut menunjukkan adanya kehidupan manusia purba pada zaman neolitik di daratan Tulungagung.

"Diduga di situs Song Gentong ini dulunya menjadi tempat tinggal manusia prasejarah pada zaman neolitik. Dugaan ini dibuktikan dengan ditemukannya berbagai peralatan yang berasal dari tulang, batu, maupun kerang," terang pendamping kegiatan ekskavasi, Arkeolog Geologi dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, Agus Tri Hascaryo.

Dijelaskan, ekskavasi dilakukan dengan teknik blok, yaitu melakukan split pada lima kotak yang telah diidentifikasi sebagai tempat konsentrasi benda-benda prasejarah, persis di pintu masuk Goa Purba Song Gentong. Hasilnya setelah empat hari melakukan penelitian, tim ekskavasi berhasil menemukan puluhan bahkan ratusan artefak ataupun fragmen benda prasejarah, seperti alat dari tulang, batu, kerang, tulang vertebrata, serta kerang.

Pada penelitian sebelumnya, tim ekskavasi sempat menemukan fosil gigi yang diyakini milik manusia purba pada zaman neolitik. Namun kepastian mengenai temuan penting itu sejauh ini masih diteliti lebih lanjut di laboratorium arkeologi forensik Unair dan laboratorium bioantropolgi dan palaeoantropologi Fakultas Kedokteran UGM.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement