REPUBLIKA.CO.ID,Hari ini pada 781 SM, sebagian penduduk Tiongkok gempar. Matahari menghilang di cakrawala. Banyak orang yang lari ke kuil dan biara bersembunyi dari kemarahan dewa-dewa yang sedang makan Matahari. Beberapa orang kemudian menuliskan kejadian tersebut. Untungnya, beberapa penulis tersebut mencoba menulis dari kacamata ilmiah. Nah, catatan ini menjadi penting karena kemudian dipelajari oleh generasi berikutnya sebagai sebuah kejadian alam biasa.
Gerhana Matahari yang ditakuti warga Tiongkok ini memang gejalan alam biasa. Gerhana terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana Matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana Matahari total, gerhana Matahari sebagian, dan gerhana Matahari cincin.
Sebuah gerhana Matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.