REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) terus menguji teknologi baterai mobil listrik pengganti bahan bakar fosil.
"Satu teknologi yaitu baterai yang terus dipelajari. Yang ada saat ini baterainya besar sehingga repot. Kita ingin yang semakin kecil dengan daya yang lebih banyak," kata Menristek Gusti Muhammad Hatta, di Manado, Sabtu.
Dia mengatakan, ada tiga teknologi yang sudah dikuasai berkaitan dengan perakitan mobil listrik di negeri ini yaitu bersentuhan dengan modifikasi badan, elektronika serta struktur mobil.
"Sekarang sudah diproduksi di Jawa Timur oleh perusahan swasta. Mobil listrik ini diproduksi dalam beberapa jenis seperti bus ataupun sedan," kata menteri.
Dia mengatakan, permintaan terhadap mobil listrik ini semakin banyak, bahkan dalam waktu dekat ini kementerian akan menyerahkan kepada Pemerintah Kota Jogjakarta kendaraan bus yang akan dimanfaatkan untuk angkutan umum.
"Jumlahnya terbatas, sambil kita melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan yang ada," kata dia.
Dia mengatakan, kementerian dan lembaga juga memberikan respon positif terhadap mobil listrik ini, banyak pesanan, namun usai dirakit akan diserahkan ke perusahan untuk mengembangkannya.