REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC---Direktur Badan Antariksa Amerika NASA Charlie Bolden mengatakan badan antariksa tetap berencana untuk memenuhi tantangan yang diajukan Presiden Barack Obama guna mengirim astronot-astronot ke sebuah asteroid menjelang tahun 2025.
Bolden menyorot sebuah misi baru. Ia mengatakan, “NASA menggunakan teknologi-teknologi yang dikembangkan oleh pemerintah Amerika untuk menyusun misi pertama untuk mengidentifikasi dan menangkap sebuah asteroid. Misi ini meningkatkan eksplorasi dan penemuan, membantu kita melindungi planet bumi dan mendekatkan kita pada misi untuk mendarat di asteroid.”
Tujuannya adalah untuk menangkap dan mengalihkan orbit sebuah asteroid kecil ke dalam orbit di sekitar bulan. Para astronot akan mendatangi asteroid itu dengan menggunakan roket dan pesawat antariksa Orion milik NASA. Penerbangan uji coba tanpa awak pesawat Orion akan dilakukan tahun depan.
Sementara itu, ancaman tabrakan asteroid dengan bumi merupakan pokok pembicaraan dalam dengar pendapat di Kongres Amerika. Don Yeomans, Kepala kantor bidang benda-benda antariksa yang dekat dengan bumi, mengatakan kepada Kongres bahwa 96 persen dari semua benda antariksa yang dekat dengan bumi ditemukan melalui survei di langit yang didanai NASA.
Ia mengatakan, meskipun telah dicapai kemajuan besar dalam usaha mencari dan melacak asteroid, masih banyak tugas yang harus dilakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan planet bumi.
“Tetapi ada 50 sampai 100 asteroid besar di dekat Bumi dan beberapa ribu asteroid dekat bumi yang paling sedikit bergaris tengah 140 meter. Sebenarnya ada asteroid baru yang bergaris tengah dua kilometer, yang baru ditemukan, jadi kita masih harus mencari beberapa asteroid besar dan beberapa ribu asteroid kecil, yang ukurannya 140 meter,” ujar Yeomans.