REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Peneliti dari Institut Pertanian Bogor, Dr Alimuddin, menghasilkan inovasi "Fishgrow Stimulant" (FGS) atau hormon pertumbuhan ikan yang bisa meningkatkan lanjut pertumbuhan ikan hingga 2-3 kali lipat.
"Kami mengembangkan suatu bahan yang bisa memacu pertumbuhan ikan dengan hormon pertumbuhan yang diproduksi melalui bakteri," kata Dr Alimuddin, pengajar dari Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB, dalam siaran persnya, Selasa (7/5).
Alimuddin menjelaskan, latar belakang ia menghasilkan inovasi tersebut karena melihat latar belakang Indonesia yang memiliki berbagai jenis ikan yang harganya mahal tetapi pertumbuhannya lambat.
Dicontohkannya ikan sidat, ikan gurame atau ikan kerapu. Untuk ikan gurame saja harus menunggu lebih dari satu tahun untuk mendapatkan ikan yang siap jual. "Saat FGS diberikan pada ikan gurame, ikan sidat dan ikan nila ternyata hasilnya bagus," ujarnya.
Dijelaskannya tingkat produksi budidaya ikan konsumsi ditentukan oleh laju pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup ikan. Namun, laju pertumbuhan akan menentukan lama waktu pemeliharaan mencapai ukuran konsumsi atau dapat dijual.
Metode untuk meningkatkan laju pertumbuhan yang ada saat ini masih belum mudah diaplikasikan dengan cepat oleh pembudidaya ikan. Untuk mendapatkan FGS, lanjut Alimuddin, ia memilih metode "recombinant growth hormone (rGH)" karena mampu memberikan perbaikan genetik sebesar 200 persen.
Menurutnya, mekanisme kerja FGS secara langsung mampu menginduksi diferensiasi sel-sel prekursor terkait fungsi fisiologi (metabolisme lemak, karbohidrat, suplai nitrogen pada organisme masa pertumbuhan, dan lain-lain.
"Dan hasil secara tidak langsung adalah mampu meningkatkan produksi IGF-I pada sel-sel yang berdiferensiasi & IGF-I di hati," ungkapnya.