Jumat 03 May 2013 16:03 WIB

Mikroba di Masa Bumi Muda Saling Memangsa

Rekonstruksi 3 dimensi (3D) dari fosil bakteri Gunflintia dimakan oleh bakteri heterotrophic (berwarna oranye).
Foto: David Wacey/University of Western Australia.
Rekonstruksi 3 dimensi (3D) dari fosil bakteri Gunflintia dimakan oleh bakteri heterotrophic (berwarna oranye).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti menemukan fosil mikroba dari masa Bumi muda yang memangsa mikroba lainnya, salah satu cara makan heterotrof atau organisme yang tidak bisa membuat sendiri makanannya.

Dalam hasil penelitian yang pekan ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, para peneliti memperkirakan organisme telah saling memangsa sejak sekitar 3,5 miliar tahun lalu.

Studi terbaru mengklarifikasi proses tersebut berlangsung sekitar 1,9 miliar tahun lalu. "Dalam studi ini, untuk pertama kali, kami mengidentifikasi bagaimana itu terjadi dan 'siapa makan siapa'," kata peneliti Martin Brasier, profesor di Departemen Ilmu Bumi Oxford University.

"Kenyataannya, kita semua mengetahui bakteri modern makan seperti ini, seperti bau 'telur busuk' hidrogen sulfida yang datang dari saluran yang tersumbat," katanya seperti dikutip LiveScience.

Brasier dan koleganya menganalisis fosil-fosil bakteri yang disebut Gunflintia. Fosil-fosil ini diameternya hanya 3 sampai 15 mikron diameternya; sebagai perbandingan mata jarum diameternya 1.230 mikron.

Dibandingkan dengan fosil bakteri yang lain, pipa selubung luar Gunflintia lebih menunjukkan perforasi, berlubang-lubang, tanda bahwa bakteri lain sudah memakan mereka.

Petunjuk lain bahwa Bumi awal adalah dunia tempat bakteri-makan-bakteri adalah penemuan sulfida besi yang menggantikan beberapa bagian selubung Gunflintia.

Sulfida besi adalah limbah bakteri heterotrof yang menghirup sulfat. Bakteri-bakteri pengurang sulfat yang menghasilkan sulfat ini berusia sekitar 3,5 miliar tahun menurut hasil penelitian fosil terkini.

Sementara usia fosil Gunflintia hanya separuhnya, mereka yakin bakteri seperti ini sebenarnya berkembang sekitar 1.900 juta tahun lalu, kata peneliti David Wacey dari University of Western Australia, mengacu pada fosil dalam studi ini.

"Dan itu juga sangat spesifik tentang apa yang mereka pilih untuk makan."

Penghirup sulfat mungkin bukan satu-satunya. Peneliti juga menemukan kluster bakteri batang dan bulat berukuran 1-mikron di dosil Gunflintia yang mungkin mati selama proses mengonsumsi bakteri yang lebih besar.

Heterotroph tidak bisa membuat sendiri nutrisi organik sehingga harus memangsa mahluk hidup yang lain. Berlawanan dengan autotroph, yang bisa mensintesis makanan mereka dari cahaya matahari dan bahan kimia anorganik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement