Selasa 23 Apr 2013 21:30 WIB

Telkom Bidik 20 Start Up Melalui Indigo Incubator

  Petugas bersiap melayani pelanggan di kantor pelayanan Telkom Pusat, Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas bersiap melayani pelanggan di kantor pelayanan Telkom Pusat, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Telkom bersama Telkomsel akan menjaring sekitar 20 perusahaan rintisan atau pengembang di bidang industri kreatif (start up) melalui program pengembangan bisnis "Indigo Incubator" pada tahun ini.

Senior General Manager Innovation & Design Center Telkom Joddy Hernady kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengemukakan bahwa program Indigo Incubator merupakan perpaduan dari program sebelumnya, yakni Indigo Fellowship, Indigo Venture, dan Inkubator Bisnis Bandung Digital Valley.

"Tahun lalu sudah ada 18 perusahaan rintisan industri kreatif yang dibina Telkom hingga produknya masuk pasar komersial," katanya di sela pengenalan program Indigo Incubator bagi komunitas pengembang aplikasi.

Surabaya merupakan kota keempat yang menjadi sasaran Telkom setelah Yogyakarta (4/4), Jakarta (10/4), dan Medan (16/4). Setelah Surabaya, program serupa rencananya dilaksanakan di Bali pada tanggal 26 April.

"Industri kreatif digital memiliki prospek yang sangat bagus. Akan tetapi, sayangnya jumlah dan kualitas perusahaan rintisan (startup) di Indonesia masih di bawah standar, termasuk dalam hal diferensiasi produk, performasi, SDM, dukungan perusahaan, serta pendanaan," katanya.

Dalam program ini, lanjut Joddy, sebanyak 20 perusahaan rintisan atau pengembang yang terjaring baik dari segi ide (gagasan), produk maupun bisnisnya, akan mengikuti program pengembangan bisnis selama enam bulan di Bandung Digital Valley.

Setiap "startup" yang terpilih mengikuti program ini mendapatkan berbagai macam dukungan dalam bentuk fasilitas, layanan, dan pendanaan yang disediakan Telkom.

"Dukungan pengembangan bisnis tersebut berupa 'seed capital' hingga Rp250 juta dan 'venture capital' hingga Rp2 miliar untuk setiap perusahaan, juga tempat kerja yang dilengkapi infrastruktur digital, server dan perangkat lainnya," ujar Joddy yang didampingi Manager Mobile Application Developer Community Telkomsel, Anindito Respati.

Selain itu, mereka juga mendapatkan pendampingan teknis dan bisnis oleh profesional yang telah teruji di bidangnya bekerja sama dengan Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia (MIKTI) hingga kerja sama strategis untuk pemasaran produk kepada 150 juta pelanggan Telkom dan Telkomsel di Indonesia dan 10 negara lainnya.

"Total dana yang disiapkan Telkom untuk mendukung program ini selama tiga tahun sejak 2011 sekitar Rp50 miliar," tambahnya.

Direktur Eksekutif Bandung Digital Valley Telkom Indra Purnama menambahkan bahwa Indonesia dengan pengembang aplikasi dan industri kreatif yang cukup banyak, memiliki kesempatan sama dengan negara-negara lain untuk mengembangkan karya yang bisa dikomersialisasi.

"Memang selama ini ada tiga hal yang menjadi kendala bagi pengembang aplikasi, yakni dana, pendampingan teknis dan akses pemasaran. Melalui program Indigo Incubator, Telkom berupaya memfasilitasi kesulitan itu," ujarnya.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement