REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet, Dipo Alam, membantah tudingan bahwa pemerintah tidak memberikan dukungan kepada tim peneliti mandiri terpadu di Gunung Padang, Cianjur Selatan, Jawa Barat. Dipo menegaskan, pemerintah turut memfasilitasi kegiatan penelitian tersebut, terutama soal perizinan.
Dia menambahkan, Setkab telah memberikan fasilitas kepada para peneliti tersebut untuk mempublikasikan karya-karya mereka. "Kita bantu, kita bahkan memfasilitasi mereka menggunakan Gedung Krida Bakti dua kali atas permintaan Pak Andi Arief (Staf Khusus-red), untuk mengadakan seminar nasional tentang temuan mereka di Gunung Padang," ungkap Dipo dalam pernyataannya, Kamis (4/4).
Dipo juga memberikan apresiasi yang mendalam kepada belasan ilmuwan nasional dari multi disiplin yang telah bersungguh-sungguh secara mandiri sebagaimana pemberitaan di media massa luar maupun dalam negeri. "Kita apresiasi, dalam penggalian oleh tim arkeologi, tim itu berhasil membuktikan hipotesisnya dengan menemukan komplek bangunan berukuran sangat besar yang terkubur di bawah situs megalitikum gunung padang," lanjut Dipo.
Dipo juga berharap hendaknya apa yang telah dihasilkan oleh penelitian selama beberapa tahun di gunung padang, selain didukung oleh semua pihak, dapat dijadikan inspirasi bagi intelektual lainya untuk menghasilkan karya-karya atau temuan-temuan nyata yang bermanfaat untuk bangsa indonesia. "Intelektual kita banyak, kalau berkontribusi semua, maka akan baik untuk Indonesia." demikian Dipo Alam.
Hasil temuan tim yang telah disiarkan berbagai media di dalam dan luar negeri, menunjukkan bahwa ada bangunan megah buatan manusia ribuan tahun lalu di bawah situs megalitikum Gunung Padang. Tim juga telah merekomendasikan untuk melanjutkan eskavasi bertahap, terutama agar tampak luar bangunan megah di bawah Gunung Padang bisa terungkap.